INDOSPORT.COM - Kenapa raksasa sepak bola Serie A Liga Italia, Juventus, berani-beraninya memulangkan Alvaro Morata ke Turin meski sang pemain gagal bersinar di Atletico Madrid dan Chelsea?
Juventus baru saja resmi memulangkan mantan striker mereka yang bernama Alvaro Morata dari Atletico Madrid pada Selasa (22/09/20) waktu setempat.
Meski demikian, klub yang berjuluk Bianconeri itu hanya mendatangkannya dengan status pinjaman dengan dana 10 juta euro atau sekitar Rp173 miliar. Mereka punya opsi untuk memperpanjang kontrak setahun lagi.
Mereka juga bisa mempermanenkannya dengan 45 juta euro (Rp781 miliar) yang dibayarkan selama tiga tahun atau 35 juta euro (Rp608 miliar) selama tiga tahun jika meminjamnya satu musim lagi.
Alvaro Morata sendiri bukan striker yang cemerlang seperti Romelu Lukaku dari Inter Milan atau lebih-lebih Cristiano Ronaldo dari Juventus. Ia pun gagal bersinar bersama Real Madrid, Chelsea, dan Atletico Madrid.
Di Real Madrid (2010-2014), Morata gagal memberikan yang terbaik bagi skuat Los Blancos. Bahkan, pelatih mereka saat itu, Jose Mourinho, mengatakan bahwa pemainnya itu belum siap bermain.
Kemudian ia kembali lagi ke Santiago Bernabeu pada 2016. Ternyata, Zinedine Zidane pun juga lebih memilih Karim Benzema. Jadi, Morata hanya menghabiskan waktu sebagai cadangan.
Kemudian Morata pindah ke Chelsea pada 2017. Pada FA Community Shield vs Arsenal, Morata langsung mengecewakan pihak The Blues usai gagal mengeksekusi tendangan penalti yang membuat Chelsea kalah.
Setelah itu, Chelsea membuangnya ke Atletico Madrid pada 2018. Kali ini, dia mampu membuat petinggi Los Rojiblancos percaya padanya dan akhirnya mempermanenkan Morata.
Namun ternyata, sang striker tetap jarang mencetak gol yang membuat lini depan Atletico tumpul. Diego Simeone pun lantas memutuskan untuk kembali mengandalkan Diego Costa.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, kenapa Bianconeri berani merekrutnya di bursa transfer musim panas 2020? Jawaban yang paling masuk akal adalah karena Juventus ingin mencari pengganti Gonzalo Higuain secepatnya.
Higuain memang telah merapat ke Inter Miami dari Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu. Mereka mengincar Edin Dzeko dari AS Roma untuk menggantikannya secepatnya.
Namun, karena sulitnya berurusan dengan Roma yang butuh banyak uang, ditambah mereka harus bersaing dengan Inter Milan yang juga punya rencana serupa, Juventus harus mencari alternatif lain.
Munculah dalam benak petinggi klub untuk mendekati Morata dari Atletico. Beruntung, mereka tak memiliki banyak saingan saat itu dan Morata bisa diboyong dengan jalan meminjam.
Jalan mudah itulah yang lantas ditempuh oleh Bianconeri untuk memantapkan niat merekrut Morata di bursa transfer pemain musim panas 2020.
Kedua, sang striker pernah bermain di Turin pada 2014-2016 yang lalu. Oleh karena itu, Morata tidak perlu terlalu ngotot untuk beradaptasi di Allianz Stadium karena sudah berpengalaman sebelumnya.
Hal ini juga membantu Andrea Pirlo, pelatih baru mereka, untuk langsung memberikan arahan pada Morata tanpa perlu susah payah mengondisikan sang pemain dalam atmosfer klub tersebut.
Itulah beberapa alasan kenapa Bianconeri memilih Morata. Situasi darurat telah membuat mereka mengambil langkah yang mungkin menguntungkan dan mungkin tidak.
Sisi baiknya, Morata hanya akan menjadi pilihan ke-3 Pirlo setelah Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala. Jadi, kemampuan sang pemain yang tak terlalu bagus tidak akan menjadi beban bagi klub Serie A Liga Italia tersebut.