Magis Hakan Calhanoglu, Ketika Utang Konsistensi Dibayar Lunas
Walau memiliki catatan penampilan yang banyak, namun Hakan tergolong pemain yang jarang selalu tampil penuh. Hakan sering menjadi pemain pengganti, atau pun diganti di tengah laga.
Hal ini diyakini dikarenakan penampilannya yang terkadang bagus dan terkadang amat buruk. Dalam sebuah pertandingan, Hakan bisa menjadi pahlawan yang menginspirasi tim, namun di laga lain ia seperti pemain hilang arah yang melakukan banyak kesalahan.
Hakan dan Franck Kessie adalah dua pemain yang paling sering mendapat hujatan dari milanisti. Namun, perlahan tapi pasti, keduanya mulai menemukan performa terbaiknya di AC Milan.
Pertimbangan Milan untuk merekrut Hakan tentu tidak sembarangan, sebab saat membela Leverkusen, pemain Turki ini tergolong dalam salah satu pemain muda terbaik Eropa. Ia juga jadi rebutan tim-tim lainnya.
Sebab, Hakan merupakan sosok playmaker yang bisa menciptakan assist, gol, dan jago dalam eksekusi tendangan bebas. Beruntung, di masa kepelatihan Gattuso, Hakan perlahan mulai bisa tampil konsisten.
Faktor adaptasi taktik diyakini memainkan peranan penting pada permainan Hakan Calhanoglu. Hakan secara natural adalah pemain berposisi penyerang tengah atau bisa disebut trequartista.
Meski begitu, ia juga bisa main agak ke belakang sebagai gelandang tengah atau pun sayap kiri. Nah, pergantian pelatih dari Montella, Gattuso, sampai Giampaolo dipercaya membuat Hakan jadi tampil tampil konsisten.
Ia kerap dipasang sebagai penyerang sayap kiri yang bukan posisi favoritnya. Dalam suatu waktu, ia juga main sebagai gelandang tengah.
Akhirnya, di tangan Stefano Pioli, Hakan Calhanoglu menemukan kenyamanan dalam formasi 4-2-3-1. Dalam formasi ini, Hakan menjadi playmaker atau pun gelandang serang di tengah diapit oleh penyerang sayap, yakni Ante Rebic (kiri) dan Samu Castillejo (kanan).
Sementara di lini depan, ada Zlatan Ibrahimovic yang siap memantulkan bola atau pun menerima assist-assist maut dari Hakan. Kekuatan AC Milan di kedua sayap membuat kerja Hakan menjadi lebih mudah.
Ia bisa tenang mengalirkan bola ke Theo, Rebic (kiri) atau pun Samu dan Calabria (kanan). Hakan juga sering mendapat supply bola-bola bagus dari lini sayap yang membuat dirinya memudahkan mencetak gol seperti pada laga dini hari tadi melawan Bodo/Glimt.
Tugas Hakan Calhanoglu di lini tengah juga dipermudah dengan keputusan Pioli memasang duet double pivot Franck Kessie dan Ismael Bennacer di pos gelandang bertahan. Aliran bola ke lini tengah menjadi lebih lancar dengan keberadaan dua pemain itu.
Dengan AC Milan yang sekarang, Hakan Calhanoglu pun siap membayar utang penampilannya yang dianggap tak konsisten. Dimulai dari pengujung musim lalu, Hakan Calhanoglu dinilai pantas mengenakan seragam nomor 10 AC Milan.
Selain memiliki peran di lini tengah, ia juga berkontribusi besar pada kemenangan tim. AC Milan pun kini patut bersyukur akhirnya ada sosok penerus Rui Costa dan Kaka di AC Milan dalam diri Hakan Calhanoglu.