5 Fakta Timnas Indonesia U-19 Usai Kalah Tipis dari Bosnia-Herzegovina
Sudah tentu dari suporter Timnas Indonesia U-19 yang terwakili oleh netizen. Mereka beramai-ramai mengomentari unggahan dari PSSI soal hasil laga Timnas Indonesia U-19 vs Bosnia-Herzegovina dengan sentimen positif.
“Udah bagus ko main nya. Apalagi witan memang layak banget main di liga Eropa. Kekalahannya cuma dari kesalahan sendiri yang gol bunuh diri, keseluruhan bagus, ingat bosnia itu negaranya Dzeko,” tulis @alzaaja dalam unggahan PSSI.
“Ini sejarah... timnas kita bisa memaksa tim eropa parkir bus,” tulis @DePur20.
Tetap semangat dan tatap langkah selanjutnya! 💪🇮🇩#KitaGaruda #TimnasDay pic.twitter.com/8TDVdtipUh
— PSSI (@PSSI) September 25, 2020
Sedikit banyak dukungan yang diberikan oleh netizen dapat mewakili seluruh rakyat Indonesia yang bangga dengan permainan skuat asuhan Shin Tae-yong. Sebuah fenomena langka, Timnas Indonesia U-19 kalah tapi tetap didukung, tanda suporter kita mulai dewasa.
Selalu Kebobolan
Meski sudah dipuji, Timnas Indonesia U-19 tetap menyimpan catatan negatif. Yaitu, selalu kebobolan dalam semua laga uji coba di Kroasia.
Bahkan secara total, gawang Timnas Indonesia U-19 sudah kebobolan total 16 gol. Tapi jika ingin menganalisis secara dalam, sebenarnya itu juga sudah ada perbaikan.
Bagaimana tidak, kita hanya kebobolan 3 gol dalam tiga laga terakhir. Itu artinya ada sebuah perbaikan dibanding 3 laga awal sebelumnya dengan kebobolan hingga 13 gol melawan Bulgaria, Kroasia dan Arab Saudi.
Komang Tri Arta Wiguna Jadi yang Pertama Gol Bunuh Diri
Terakhir, Komang Tri Arta Wiguna ternyata menjadi pemain Timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae-yong pertama yang cetak gol bunuh diri. Sebenarnya Komang Tri mencoba untuk menghalau tendangan bebas Bosnia.
Namun apes, bolanya malah masuk ke gawang Erlangga. Komunikasi dengan Erlangga atau kiper patut menjadi evaluasi bagi Komang Tri agar kesalahan gol bunuh diri tak terulang.
Gol bunuh diri pun tak masalah sebenarnya karena pemain besar seperti Rio Ferdinand dan John Terry saja pernah. Tapi yang terpenting adalah bagaimana Komang Tri bisa bangkit dan membawa Timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae-yong bermain lebih baik lagi.