INDOSPORT.COM - Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita optimistis isu resesi ekonomi tak ganggu bergulirnya kompetisi baik Liga 1 maupun 2. Hal itu dijelaskannya saat menjawab pertanyaan INDOSPORT dalam Webinar Sepak Bola di Masa Pandemi yang dielar oleh PSS Sleman dan Jurnalis Olahraga Yogyakarta (JOY), Sabtu (26/09/20).
"Benar memang sempat muncul ancaman itu (resesi ekonomi). Namun menurut kami itu tidak berdampak signifikan kepada kompetisi termasuk soal pendanaan sponsor. Karena saat ini sudah beralih ke digital marketing," kata Akhmad Hadian Lukita.
Seperti diketahui, resesi adalah penurunan ekonomi secara signifikan. Suatu negara dikatakan resesi bila pertumbuhan ekonominya kontraksi atau minus dalam dua kuartal berturut-turut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sebelumnya memprediksi Indonesia akan dihantam resesi ekonomi bulan Oktober mendatang.
Meski demikian, Lukita menyebut transaksi ekonomi di era digital justru mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.
"Pertumbuhannya bisa mencapai 30 persen. Artinya strategi digital marketing saat ini cukup efektif dan efisien untuk memutar keuangan bersama sebuah klub," paparnya.
Adapun laga perdana lanjutan Liga 1 akan mempertemukan tuan rumah PSS Sleman menjamu Persik Kediri di Stadion Maguwoharjo, Kamis (01/10/20). Lukita juga menegaskan berbagai desakan agar kompetisi ditundatak mempengaruhi keputusan PT LIB.
"Kami bertemu dengan pemerintah, pejabat dan aparat daerah itu secara intens terakhir dua bulan yang lalu (Juli). Menyangkut perkembangan terakhir, apakah (kompetisi) ini bisa digelar atau tidak," tegasnya.