Liga Indonesia

Liga 1 2020 Mundur, Manajemen Persela Rasakan Dampak Operasional

Kamis, 1 Oktober 2020 19:38 WIB
Kontributor: Fitra Herdian Ariestianto | Editor: Herry Ibrahim
© Kediri TIMES
Penundaan jadwal Liga 1 2020 tentu menjadi beban bagi klub peserta, salah satunya Persela Lamongan. Copyright: © Kediri TIMES
Penundaan jadwal Liga 1 2020 tentu menjadi beban bagi klub peserta, salah satunya Persela Lamongan.

INDOSPORT.COM - PSSI sudah memutuskan lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020, mundur dari semula kick off Oktober menjadi November. Kabar penundaan jadwal tersebut tentu menjadi beban bagi klub peserta, salah satunya Persela Lamongan.

Seperti yang dikatakan oleh manajer Laskar Joko Tingkir, Edy Yunan Achmadi. Pihaknya mengaku terkena dampak operasional atas batalnya kompetisi berlangsung.

"Tentu saya kira semua tim merasakan (dampaknya), terutama dari kebutuhan operasional yang ada," katanya.

Lanjutnya, dengan mundurnya Liga 1 praktis biaya operasional yang ditanggung pun semakin besar. Hal ini tentunya sangat memberatkan klub.

"Ini akan menambah beban operasional, dalam arti faktor finansial pasti akan membengkak," jelasnya.

Yunan berharap persoalan mengenai biaya operasional yang bakal ditanggung oleh klub ini bisa ditemukan jalan terbaik. 

"Mudah-mudahan dengan adanya penundaan ini ada win-win solusi yang terbaik antara klub dengan pemain, pelatih dan antara klub dengan LIB maupun PSSI," harapnya.

Disinggung akankah Persela bakal meminta ganti rugi dengan mundurnya lanjutan Liga 1 dan Liga 2, Yunan bakal membicarakannya lebih lanjut dan berkoordinasi dengan sesama klub.

"Tentunya dengan LIB maupun PSSI," tutupnya.

Sementara itu dari jajaran tim pelatih, mereka sampai kemarin Rabu (30/09/20) masih menggelar latihan rutin di Stadion Surajaya, Lamongan. Infonya latihan secara tatap muka minggu ini terakhir, pemain bakal diliburkan untuk sementara.