INDOSPORT.COM – Situasi di ruang ganti Chelsea perlahan mulai memanas. Dilaporkan beberapa penggawa The Blues mulai melakukan pemberontakan ke Frank Lampard. Ada apa gerangan?
Prahara kini menerpa skuat Chelsea di awal musim 2020/21. Lampard selaku pelatih berada dalam tekanan besar usai mendapatkan hasil minor dalam lima laga awalnya di musim ini.
Kendati telah mengeluarkan uang hingga lebih dari 200 juta poundsterling (Rp3,8 triliun), Lampard hanya mampu membawa Chelsea dua kali menang saja di lima laga awalnya. Hal ini menimbulkan tak pelak menimbulkan tanda tanya dari dalam maupun luar klub.
Selain itu, kondisi ini diperparah dengan laporan yang menyebutkan beberapa penggawa Chelsea mulai mempertanyakan kapasitas Lampard sebagai pelatih.
Dilaporkan oleh The Athletic, sebagian dari penggawa Chelsea merasa frustrasi karena diabaikan oleh Frank Lampard sehingga jarang mendapat menit bermain serta tak cocok dengan sikap sang pelatih maupun taktik yang ia terapkan.
Beberapa pemain yang diabaikan tersebut merasa Lampard menggantung kariernya karena tak membiarkan mereka hengkang di bursa transfer. Belum lagi, taktik yang diterapkannya membuat menit bermain setiap pemain menjadi berkurang.
Dilaporkan salah satu yang menjadi korban adalah Callum Hudson-Odoi. Pemain berusia 19 tahun ini diabaikan dari starting line up kendati hanya dirinya winger yang fit. Secara terang-terangan, Lampard malah memainkan Mason Mount yang notabene gelandang di sayap ketimbang dirinya.
Selain itu, kepemimpinan Lampard dalam mengendalikan ruang ganti mulai dipertanyakan para penggawa Chelsea setelah memarahi Marcos Alonso di hadapan skuat The Blues pasca laga melawan West Bromwich Albion. Alhasil, hal ini memicu konflik di tubuh The Pensioners.
Chelsea sendiri akan menjalani pekan keempatnya di Liga Inggris 2020/21 dengan menghadapi Crystal Palace. Frank Lampard sendiri diyakini akan mencoba meraih tiga poin demi membuktikan kapasitasnya dan menjamin masa depannya sebagai pelatih klub asal London barat tersebut.