Berdebat soal Performa Roberto Firmino di Liverpool, Perlukah?
Tidak mengherankan ketika banyak orang menganggap performa Roberto Firmino mulai menurun di Liverpool. Musim lalu, secara statistik di Liga Inggris, ia menempati peringkat tiga besar pemain yang banyak membuang peluang.
Bobby, sapaan akrabnya, telah membuang 20 peluang. Ia hanya ‘kalah’ dari pemain Chelsea, Tammy Abraham (22 peluang), dan bintang Manchester City, Gabriel Jesus (24 peluang).
Statistik ini tentu bukan hal yang patut dibanggakan. Akan tetapi, setidaknya Bobby mencatatkan 8 assist sepanjang musim lalu, jumlah yang sama dengan pemain Leicester City, Harvey Barnes.
Rekan setim Firmino, Mohamed Salah, malah lebih unggul dengan mencetak 10 assist dan berbagi peringkat dengan Son Heung-min (Tottenham Hotspur) dan David Silva (Manchester City).
Ia pun mencetak rekor buruk ketika bermain di Liga Inggris untuk musim 2019-2020. Presentasenya dalam penciptaan gol turun 0,5 angka dan ini menjadi catatan terburuknya selama berseragam The Reds.
Selain itu, belakangan ini Bobby tidak bertindak layaknya seorang centre-forward. Alih-alih membantu Liverpool mencari rute kreatif untuk menjebol gawang atau berlari dan menempel para bek lawan dalam kotak penalti, ia justru meninggalkan banyak ruang kosong.
Kini pertanyaannya, jika musim 2020-2021 ini Bobby ternyata tidak mencetak banyak gol lagi, apakah publik layak menilainya sebagai pemain yang tidak produktif? Padahal, Jurgen Klopp sendiri tidak pernah memaksa pemainnya tersebut menceploskan banyak bola ke gawang lawan.
Pemain Warisan Rodgers
Sebagai pemain warisan Brendan Rodgers, Roberto Firmino harus menunggu momen untuk unjuk gigi sampai ia bertemu dua rekannya, yakni Sadio Mane yang diboyong dari Southampton pada 2016 dan Mohamed Salah dari AS Roma pada 2017.
Sejak bergabung dengan Liverpool, Firmino telah jadi bagian krusial dan fundamental dalam evolusi skuat Jurgen Klopp dari masa ke masa. Hingga detik ini di Liga Inggris, ia sudah mencatatkan 178 penampilan, 57 gol, dan 56 assist.
Namun kini perdebatan tentang performa Firmino tidak dapat dihindari setelah ia bermain cukup gersang musim lalu. Terlebih lagi, usianya yang sudah menginjak 29 tahun tidak luput jadi ‘pemanis’ topik perbincangan ini.
Lalu, jika bicara soal calon pengganti, sampai sekarang Liverpool nampaknya belum bisa mendapatkan yang sepadan dengan kapasitas Bobby. Isu ini pun perlu diperhatikan kubu The Reds demi kelangsungan skuat masa depan mereka.