INDOSPORT.COM - Pemain belakang PSIS Semarang, Wallace Costa merasa kecewa usai kompetisi Liga 1 2020 tidak jadi dilanjutkan pada awal Bulan Oktober mendatang.
Sebelumnya pihak Kepolisian Republik Indonesia tidak memberi izin terhadap penyelenggaraan kompetisi Liga 1 mau pun Liga 2 karena angka penyebaran Covid-19 masih cukup tinggi di Tanah Air.
Pengumuman tidak diperbolehkannya kompetisi untuk berputar diumumkan juga cukup mepet karena baru disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono pada tiga hari sebelum Liga 1 2020 kembali dilajutkan atau lebih tepatnya pada tanggal 28 September 2020.
Wallace Costa yang baru tiba di Brasil pada pertengahan September lalu merasa sebuah kerugian besar bagi semua komponen sepak bola di Indonesia karena kompetisi Liga 1 2020 tidak dapat dilanjutkan.
Ibarat kata ia dan seluruh pelaku sepak bola di Indonesia seperti terkena PHP, sebuah istilah yang kerap digunakan anak muda Indonesia saat ini jika hajatnya tidak terkabul atau berhenti di tengah jalan karena tidak ada kepastian.
Padahal seluruh klub di kasta tertinggi sepak bola Indonesia juga telah melakukan persiapan jelang mengikuti kembali kompetisi termasuk PSIS yang menjadi klub Wallace Costa.
“Bagi saya ini adalah sebuah bencana. Harusnya hal ini sudah diketahui jauh-jauh hari. Saya tidak tahu mengapa ada keputusan mendadak seperti itu. Sekarang kami hanya bisa menunggu apa yang terjadi ke depan dan saya sendiri juga pasrah,” terang Wallace Costa, Minggu (04/10/20) di Kota Semarang.
Mantan pemain Persela Lamongan ini juga pesimis kompetisi Liga 1 2020 dapat dilanjutkan walaupun ketua umum PSSI Komjen (Purn) Mochamad Iriawan telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa kompetisi ditunda untuk saat ini dan kemungkinan bergulir pada Bulan November mendatang.
“Saya pribadi cukup pesimis kalau Liga 1 tahun ini dapat dilanjutkan,” tandas pemain yang dipercaya menjadi kapten PSIS sejak Bulan Agustus tahun 2019 silam ini.
Ia pun juga membuka peluang untuk kembali ke Brasil karena saat ini keluarganya tengah berada di Negeri Samba.
“Saya belum menentukan sikap apakah stay di Semarang atau pulang ke Brasil. Namun bukan hal mustahil untuk kembali ke Brasil karena keluarga saya di sana. Saya akan sampaikan hal ini ke manajemen PSIS sebagai klub yang mengontrak saya di Indonesia,” pungkasnya.