INDOSPORT.COM - Lakoni LaLiga Spanyol 2020-2021, Barcelona kembali diterpa kabar kurang menyenangkan. Hutang menumpuk hingga 488 juta euro (Rp8,4 triliun), kini mereka dalam bahaya besar.
Masalah pandemi Corona yang tiada habisnya memang menjadi biang kerok kehancuran predikat klub perkasa itu di Negeri Matador. Bagaimana tidak? Gara-gara kompetisi berlangsung tanpa penonton mereka alami penurunan pemasokan.
Musim lalu pun demikian, ketika laga berlangsung tertutup selama setidaknya empat hingga lima bulan, El Barca sampai harus memangkas gaji seluruh jajaran staf dan pemain hingga 70 persen. Hasilnya? Bisa ditebak penurunan kualitas permainan.
Ya, bahkan Barcelona nyaris ditinggal Lionel Messi usai gagal raih LaLiga Spanyol dan dipermalukan 2-8 oleh Bayern Munchen di Liga Champions. Beruntung, Josep Maria Bartomeu rela pertaruhkan posisinya sebagai presiden untuk menahan laju sang bintang.
Awali musim baru lagi, kondisi ekonomi dari kubu Blaugrana masih tak ada sinyal membaik dan justru sebaliknya kian memburuk. Melansir laman berita AS, klub yang dipimpin oleh Bartomeu harus rela kehilangan laba hingga 97 juta euro (Rp1,6 triliun).
Angan-angan capai target untung hingga 1 miliar euro (Rp17 triliun), mereka hanya bisa meraup 855 juta euro (Rp14 triliun) saja. Walaupun bisa menghemat pengeluaran dari potongan gaji, hutang mereka sudah menjadi dua kali lipat yakni Rp8,4 triliun).
Tak heran gara-gara ini pula indikasi permainan dari kubu Azulgrana kemungkinan besar akan kembali merosot. Apalagi kala mereka harus buat keputusan berat dengan memangkas gaji sempat buat kondisi ruang ganti kian mencekam.
Lionel Messi selaku kapten sempat merasa berat hati akan keputusan itu dan mengajak para pemain lain untuk melawan balik rezim dari Bartomeu yang seolah memonopoli uang mereka. Tak heran kondisi ini bisa memaksa klub lakukan langkah dana usaha sekali lagi.
Pada LaLiga Spanyol kali ini pun mereka sudah menjual murah beberapa pemainnya agar terlepas dari gaji yang harus dibayarkan. Selain Barcelona ada Juventus yang kehilangan Rp1,2 triliun dan Manchester United yang rugi Rp1,9 triliun karena pandemi Corona.