INDOSPORT.COM - Inkonsistensi yang kembali ditunjukkan Manchester United di bawah pelatih Ole Gunnar pada Liga Inggris musim ini sudah masuk ke tahap merisaukan dan menuntut perubahan.
Lagi dan lagi Manchester United membuat fansnya kesal dan gelisah. Bagaimana tidak, setelah mengakhiri kompetisi di peringkat ketiga musim lalu dan mendatangkan sejumlah pemain, mereka kembali terjatuh di lubang yang sama.
Dua kekalahan sudah diderita Manchester United di tiga pekan pertama Liga Inggris musim 2020-2021. Setelah membuka kompetisi dengan kekalahan memalukan 1-3 dari Crystal Palace, pada pekan lalu Setan Merah digunduli Tottenham Hotspur 1-6.
Dua kekalahan memalukan di Old Trafford dalam waktu sebulan memang sulit diterima mengingat mereka memiliki skuat yang terbilang bagus musim ini.
Meski gagal mendatangkan Jadon Sancho, Man United telah merekrut Danny van de Beek. Selain itu, hampir 100 persen starting eleven Man United musim lalu juga masih bertahan.
Melihat situasi yang ada saat ini, Man United sepertinya tengah mengulang kebiasaan mereka di bawah pelatih Ole Gunnar Solskjaer. Semenjak dilatih sosok asal Norwegia tersebut, Man United memang tampil bak roller coaster.
Penampilan mereka inkonsisten. Terkadang sangat kuat, terkadang melempem sejadi-jadinya.
Mereka juga punya kebiasaan 'telat panas' dua musim belakangan. Terhitung tiga kali sudah Man United menjalani masa 'bulan madu' bersama Solskjaer. Sebutan ini sebetulnya sebagai sindiran atas inkonsistensi sang manajer.
Pada awal kedatangannya, Man United tampil mengejutkan dengan meraih belasan kemenangan beruntun di liga. Namun setelah itu mereka nyungsep tak karuan.
Namun, keajaiban kembali dibuat Solskjaer. Seperti layaknya di awal masa kepelatihan, Solskjaer sanggup membawa Man United tak terkalahkan di 12 laga beruntun Liga Inggris dimulai dari pekan ke-18 sampai 29. Masa-masa ini pun dianggap sebagai bulan madu kedua Solskjaer di Man United.
Akan tetapi, layaknya roller coaster, performa Man United kembali jeblok di awal musim 2019-2020 lalu. The Red Devils sempat terjerembab ke posisi-14 pada pekan ke-10. Keraguan terhadap Solskjaer kembali muncul.
Namun, Sejak pekan ke-12, Man United mulai menemukan ritme permainan terbaik mereka meski berulangkali juga harus tersandung.
Diawali dengan enam laga tanpa terkalahkan di pekan ke-12 sampai 17, Man United kembali mengulangi tren positif tersebut dengan tampil tanpa kalah di 10 laga terakhir Liga Inggris musim ini, termasuk kemenangan atas City dan Chelsea, serta membantai Aston Villa.
Hasilnya, Man United finis di posisi ketiga klasemen akhir. Dan tanda-tanda akan hal itu sepertinya bakal berulang, namun kali ini agak berbeda dari sebelumnya.