INDOSPORT.COM - Resmi menjabat sebagai pelatih utama, Ronald Koeman menggunakan skema formasi khusus untuk Barcelona. Meski demikian si pelatih ternyata justru membeberkan kekurangan raksasa LaLiga Spanyol itu.
Dalam tradisi El Barca, formasi 4-3-3 menjadi suatu hal mendarah daging dalam perkembangan mereka melakoni berbagai kompetisi berbeda. Namun selepas hasil mengecewakan era kepelatihan Ernesto Valverde dan Quique Setien, susunan ini pun dirasa tak punya kekuatan lagi.
Ya, kegagalan pertahankan titel LaLiga Spanyol dan insiden memalukan dibantai 2-8 oleh Bayern Munchen di Liga Champions musim lalu cukup jadi pukulan telak bagi Barcelona. Pelatih Ronald Koeman pun membuat skema baru dengan formasi 4-2-3-1.
Lewat formasi yang dulu digunakan olehnya di Everton, Southampton, dan Timnas Belanda, juru taktik berusia 57 tahun itu tidak mempercayakan gelandang serang dan justru menggantinya dengan striker. Ia pun mengakui tak bisa ikuti tradisi Blaugrana karena tak punya winger.
"Sebagai pelatih saya memiliki sistem pilihan tersendiri. Mengapa harus gunakan pemain dengan cakupan luas jika kami tak punya winger? Menurut saya 4-2-3-1 adalah sistem sempurna berdasarkan kualitas para pemainnya," ucap Koeman dilansir Football Espana.
Selain karena akui tak punya pemain sayap yang cocok, bek tengah legendaris itu tak menampik jika finansial dari Azulgrana sangat serba kekurangan. Namun ia tetap senang lewat kedatangan Sergino Dest, Miralem Pjanic, Francisco Trincao, dan kembalinya Philippe Coutinho.
"Tim saat ini sedang dalam kondisi cukup bagus, dan saya senang dengan skuat yang tersedia saat ini. Kami harus bekerja keras untuk tingkatkan kualitas walaupun ada situasi kurang mendukung imbas finansial," tutupnya.
Semenjak datang ke Camp Nou pelatih asal Belanda ini memang sudah lakukan perombakan yang bisa bikin Cules was-was. Bagaimana tidak? Pemain potensial seperti Arturo Vidal, Ivan Rakitic, dan Luis Suarez justru ditendang tanpa pengganti sepadan.
Patut diketahui ketika masih menjabat pelatih Everton dan Southampton, ia memiliki kecenderungan kurang bisa mengatur susunan pemain hingga belum mampu menangkan liga. Kini ia pun membawa masalah serupa kala lakoni LaLiga Spanyol bareng Barcelona.