INDOSPORT.COM – Bintang muda Arsenal, Bukayo Saka, melesat di dua musim terakhir. Sayap muda ini diyakini akan jadi kunci masa depan The Gunners bersama pelatih Mikel Arteta.
Awal musim 2019/2020 lalu, jarang ada yang mengenal nama Bukayo Saka. Penggemar Arsenal yang notabene klub tempatnya bermain pun mengetahuinya sebatas pemain tim U-23 yang beberapa kali tampil di tim utama.
Musim lalu pun Saka diyakini tidak akan berperan besar. Terbukti, hingga empat pekan pertama Liga Inggris 2019/2020, nama Saka bahkan tidak masuk di bangku cadangan saat Arsenal berlaga.
Namun, situasi berubah ketika krisis pemain menimpa Arsenal pada September tahun lalu. Kondisi itu membuat Saka kemudian dinaikkan untuk menambal kekosongan di sayap kiri.
Bersama Unai Emery, Saka tampil sebanyak 6 kali di Liga Inggris meski tiga di antaranya sebagai pengganti, dan menyumbangkan satu assist.
Situasi kemudian berubah ketika Mikel Arteta masuk menggantikan Emery sebagai pelatih kepala pada akhir tahun 2019. Alih-alih dikembalikan ke tim U-23, Arteta justru memilih mempertahankan Saka di tim utama, meski mengubah perannya menjadi bek kiri.
Pergantian peran itulah yang kemudian melesatkan nama Bukayo Saka. Mengandalkan kecepatan dan kemampuannya merangsek ke depan, Saka menjadi andalan baru Arsenal untuk melakukan serangan dari sisi kiri lapangan.
Peran lamanya sebagai pemain sayap pun membuatnya menjadi sosok yang efisien dalam melakukan serangan. Terbukti, hingga akhir musim lalu ia mengoleksi 4 gol dan 11 assist di semua kompetisi, alias menjadi penyumbang assist terbanyak di skuat Arsenal.
Musim ini, Bukayo Saka kembali menjadi andalan Mikel Arteta. Dari 7 laga yang sudah dijalani The Gunners di semua kompetisi musim ini, pemain 19 tahun ini sudah tampil 5 laga dan menyumbangkan 1 gol dan 1 assist.
Kemampuannya bermain di sejumlah posisi, mulai dari bek kiri, sayap kiri, gelandang kiri, hingga gelandang tengah membuatnya menjadi andalan, karena memudahkan sang manajer untuk menyusun formasi sesuai kondisi tim dan lawan yang dihadapi. Arteta pun melontarkan pujian soal itu.
“Yang saya sukai darinya (Saka) adalah dia sangat versatil, sangat cerdas, dan dia pandai beradaptasi dan memiliki keberanian tinggi saat bermain,” ungkap Arteta kepada Arsenal.com.
“Tidak peduli di posisi mana dia bermain, dia bereaksi dengan cara yang sama. Semangat belajarnya tinggi dan dia selalu mengajukan pertanyaan yang tepat sehingga dia bisa menetapkan batasannya sendiri.”
Hal ini tampak khususnya sejak kompetisi Liga Inggris dimulai kembali usai jeda pandemi corona, Juli lalu. Di laga melawan Man City dan Brigton, Arteta memainkan 4-3-3 dengan Saka sebagai gelandang tengah sebelah kiri. Namun, kekalahan di kedua laga membuat Arteta kembali ke 3-4-3.
Menariknya, meski ada perubahan formasi, Saka bertahan di starting line-up meski beralih peran menjadi sayap kiri. Ia bahkan sempat menjadi bek tengah saat menghadapi Tottenham.
Sementara itu, di musim ini pun, dari 5 laga yang dijalaninya, Saka sudah memerankan 3 posisi yakni 2 kali menjadi gelandang tengah, dua gelandang kiri, dan sekali beralih sisi dengan menjadi sayap kanan.
Dengan usianya yang baru 19 tahun, ditambah kemampuannya bermain di berbagai posisi, etos kerja yang mumpuni, serta keberadaan Arteta sebagai pelatih yang mengenal baik kemampuan pemainnya, Saka diyakini akan menjadi kunci keberhasilan Arsenal di masa depan.
Apalagi, sejumlah bintang muda Arsenal pun kini mulai menunjukkan kemampuan mereka di bawah asuhan Arteta. Selain Bukayo Saka dan Ainsley Maitland-Niles yang keduanya telah menembus timnas senior Inggris, Arsenal juga masih memiliki Eddie Nketiah, Reiss Nelson, Emile Smith Rowe, dan Joe Willock.
Menarik ditunggu akan seperti apa penampilan Arsenal, jika Saka dan kawan-kawannya akhirnya mencapai usia emas mereka nanti.