INDOSPORT.COM - Jordan Henderson berhasil mengangkat trofi Liga Inggris yang sudah lama tidak diraih Liverpool. Lalu, apakah ia layak masuk daftar kapten terhebat The Reds sepanjang masa?
Sejak lama, Liverpool telah memiliki sejumlah kapten fantastis yang sepenuh hati mengabdikan dirinya untuk klub asal Merseyside tersebut.
Karakter suporter The Reds yang romantis dan sentimental pun semakin membuat para kapten ini disayang-sayang dan disanjung-sanjung bak pahlawan.
Berdasarkan catatan, Liverpool sejak 1892 memiliki 49 kapten, mulai dari Andrew Hannah sampai yang terkini, Jordan Henderson. Semua pemain ini hebat, tentu saja.
Jika tidak, mereka tidak akan dipilih sebagai pemimpin, bahkan mungkin role model, bagi rekan-rekannya baik di dalam maupun luar lapangan. Penilaian tentang kapten terhebat sepanjang masa pun bisa begitu subjektif, namun tidak selalu demikian.
Ada sejumlah faktor yang bisa membuat pemain dinilai layak mendapat predikat tersebut. Misalnya, dari segi kuantitas yakni jumlah trofi yang diraih, atau dari segi kualitas seperti kepribadian serta caranya menjadi seorang pemimpin.
Lebih bagus lagi jika sang pemain memiliki dua-duanya. Lalu bagaimana dengan Jordan Henderson? Sejauh apakah ia pantas masuk daftar kapten terbaik Liverpool sepanjang masa?
Trofi
Pencapaian trofi Henderson bisa dibilang salah satu yang paling mentereng ketimbang kapten-kapten Liverpool lainnya, bahkan Steven Gerrard sekali pun. Stevie G, yang menjabat dari tahun 2003 sampai 2015 belum sekali pun merasakan gelar juara Liga Inggris.
Hal ini mungkin jadi salah satu penyesalan terbesar dalam kariernya. Ia bahkan memutuskan pindah ke klub Major League Soccer (MLS), LA Galaxy, ketika mimpi mengangkat trofi prestisius tersebut belum terwujud.
Sementara itu, Jordan Henderson, butuh waktu sekitar lima tahun untuk mengangkat trofi Liga Inggris, meski cukup disayangkan selebrasi serta pesta perayaan The Reds harus ternoda dengan pandemi virus corona Covid-19.
Trofi raja sepak bola Inggris yang diraih Liverpool pada musim 2019-2020 ketika Henderson menjabat sebagai kapten, terasa begitu spesial karena telah dinanti selama tiga dekade lamanya.
Meski meraihnya adalah berkat kerja sama tim, kontribusi Henderson sebagai kapten tentu tidak boleh disisihkan. Karena pada dasarnya, kekompakan dan kualitas sebuah tim juga bisa dilihat dari siapa pemimpinnya kan?