INDOSPORT.COM - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua mengadakan pelatihan masseure kepada para perwakilan seluruh cabang olahraga yang diikuti oleh asisten pelatih maupun official, yang akan berlangsung selama tiga hari, tanggal 12 hingga 14 Oktober, bertempat di Ruang serba guna Kantor KONI Papua.
Ketua Panitia Pelaksana pelatihan, Terry Wanena menjelaskan, kegiatan ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan menambah wawasan pengetahuan kepada para asisten pelatih dan official tentang bagaimana menangani cedera para atlet. Kegiatan ini didampingi oleh dua tenaga ahli dari KONI Pusat yang tengah menangani tim Pelatnas di Jakarta.
"Kegiatan ini sangat penting karena mendatangkan dua tenaga ahli yang saat ini tengah menangani tim Pelatnas dan diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan menambah wawasan tentang penanganan cedera atlet," ujarnya kepada wartawan di Jayapura termasuk awak media olahraga INDOSPORT, Selasa (13/10/20).
Wakil Sekretaris I KONI Papua, Daud Ngabalin mengatakan, kegiatan pelatihan itu dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring oleh Puslatprov di beberapa tempat latihan cabang olahraga yang menjalani pemusatan latihan (TC).
"Pelatihan ini kita lakukan untuk meningkatkan profesionalisme setiap individu yang terlibat dalam rangka menuju PON XX. Sehingga KONI berharap keputusan yang dipilih oleh setiap cabor adalah tepat. Aspek paling penting dan sangat mendukung dalam semua cabor itulah masseure atau tukang pijat. Setiap monitoring dan evaluasi ke hampir semua cabor selalu saja disampaikan kekurangan tenaga itu," ungkap Ngabalin.
Sementara, Wakil Ketua II Puslatprov Papua, Letkol INF Asep Supriyanto berharap, dengan adanya kegiatan tersebut dapat menambah wawasan tentang perawatan medis atlet untuk mencegah cedera, mengingat hampir setiap cabor Papua mengeluhkan tenaga masseure.
"Ini sangat diperlukan sekali tenaga masseure karena hanya beberapa orang saja. Kita tidak bisa mencari tenaga pijat untuk semua cabor karena akan membutuhkan dana besar. Makanya mereka yang ada ini dilatih agar bisa merangkap. Kita tetap memperhatikan etika dengan menyesuaikan gender," pungkasnya.
Meskipun situasi pandemi Covid-19 masih mengganggu aktivitas sejumlah cabang olahraga, namun KONI Papua tetap menyiapkan kontingennya sejak jauh hari sebelum perhelatan PON XX pada 2 Oktober 2021 mendatang.