INDOSPORT.COM - Persipura Jayapura kehilangan salah satu legendanya. Carolino Ivakdalam menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Provita, Kota Jayapura, Rabu (14/10/20) dini hari, karena menderita sakit.
Ino sapaan hangat Carolino Ivakdalam merupakan mantan penggawa Mutiara Hitam di era Liga Indonesia (Ligina) 90-an. Ino adalah salah satu alumni PPLP Diklat Papua generasi pertama tahun 1986 didikan HB Samsi dan Hengky Rumere.
Selepas pensiun, Ino melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Terakhir, Ino menukangi klub Persewar Waropen. Ia berhasil membawa klub berjuluk Mutiara Bakau itu promosi ke Liga 2 dan lolos ke babak 8 besar pada kompetisi Liga 2 2019.
Coach Ino dimata rekan-rekannya dikenal sebagai sosok yang hangat dan loyal. Ia juga menjadi panutan bagi generasi muda sepak bola Papua.
"Kakak Ino orang yang baik, beliau selalu membangkitkan semangat anak-anak, salah satu motivator buat pemain muda. Beliau salah satu pemain senior terbaik di Persipura, dan juga salah satu pelatih terbaik di Tanah Papua," ujar Fison Merauje, eks penjaga gawang Persipura era 90-an.
Ungkapan belasungkawa juga datang dari asisten manajer Persipura, Ridwan Bento Madubun. Bento menuturkan, dirinya sangat dekat dengan almarhum. Apalagi, keduanya juga merupakan fans berat klub asal Italia, AC Milan.
Kebetulan, Coach Ino dan kakak kandung Bento, Ritham Madubun pernah bermain bersama di Persipura era 90-an saat berlaga di kompetisi Ligina II.
"Secara pribadi saya cukup mengenal beliau, sebagai seorang kakak atau teman, beliau sangat baik, riang humoris dan suka bermusik dan menyanyi," ungkap Bento.
"Kita sudah pasti sedih sekali, sebagai saudara, sebagai adik, sebagai penggemar, sebagai murid, dan juga sebagai sesama Milanisti, beliau orang baik, sangat baik, Papua kehilangan lagi seorang pemerhati sepak bola yang jenius dan bertangan dingin," sambungnya.
Sebelum sukses membawa Persewar Waropen promosi ke kompetisi Liga 2, Coach Ino juga pernah membesut skuat tim sepak bola Papua di ajang PON Jawa Barat, 2016 silam.