INDOSPORT.COM - Indonesia bukanlah langganan putaran final Piala Asia. Sebuah fakta yang tidak bisa dibantah karena sejarah mencatat Laskar Merah-Putih hanya pernah empat kali mentas di turnamen empat tahunan itu, antara lain edisi 1996, 2000, 2004, dan 2007.
Piala Asia 2007 bahkan mesti ditepikan mengingat ketika itu Indonesia berstatus tuan rumah bersama Malaysia, Vietnam, dan Thailand sehingga tidak perlu repot-repot berjuang di babak kualifikasi.
Artinya, edisi 2004 merupakan terakhir kalinya Indonesia mampu melaju ke putaran final Piala Asia melalui jalur kualifikasi. Selebihnya selalu gagal secara beruntun mulai dari 2011, 2015, dan 2019 (dihukum FIFA).
Pada Kualifikasi Piala Asia 2004, Indonesia tergabung di Grup C bareng Arab Saudi, Yaman, dan Bhutan. Seluruh pertandingan yang menggunakan format home tournament digelar di Stadion Abdullah Al Faisal, Jeddah.
Laga penentu kelolosan Indonesia adalah melawan Yaman pada 15 Oktober 2003. Tabungan sembilan poin berkat tiga kemenangan di matchday awal membuat Bambang Zaenal Arief dkk. waktu itu cuma membutuhkan hasil imbang untuk memastikan tiket putaran final Piala Asia 2004.
Target minimal tercapai lantaran Indonesia bermain sama kuat dengan Yaman hingga bubaran. Bintang timnas malam itu tak lain ialah Eduard Ivakdalam yang menceploskan dua gol meski belakangan bisa disamakan oleh lawan.
(1) Ada yang masih ingat dengan sosok ini? Ya Eduard Ivakdalam Pesepakbola berposisi sebagai Gelandang Tengah asal Merauke pic.twitter.com/N3cPOuii3z
— Shopee Liga 1 (@Liga1Match) December 2, 2016
"Perjuangan kami sangat luar biasa," kata manajer timnas Indonesia kala itu, Andi Darussalam, seperti dilansir Tabloid BOLA edisi 1.355 (Jumat, 17 Oktober 2003).
"Saya mengucapkan terima kasih atas perjuangan para pemain serta doa yang dipanjatkan oleh seluruh pendukung Indonesia di mana pun kalian berada," cetusnya.
Khusus Edu, sapaan akrab Eduard Ivakdalam, sepasang gol ke gawang Yaman menjadi torehan terakhirnya untuk timnas Indonesia. Kapten legendaris Persipura Jayapura diterpa masalah indisipliner pasca-kualifikasi Piala Asia 2004 yang berakibat keretakan hubungan dengan pelatih Ivan Kolev.
Kasusnya bermula ketika Edu tiba-tiba meninggalkan pemusatan latihan timnas menjelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan Arab Saudi, Februari 2004. Dia beralasan cedera dan memutuskan pulang ke Jayapura tanpa seizin Ivan Kolev.
Sang pelatih sempat berang dan berucap tak akan lagi memanggil Edu selama ia menjabat pelatih timnas Indonesia, tapi toh perseteruan mereda menjelang putaran final Piala Asia 2004.
Ivan Kolev kembali memanggil Eduard Ivakdalam dalam tahap seleksi meski akhirnya gagal masuk skuat karena dianggap kurang fit. Dia pun gagal berangkat ke China.
Persipura berduka..
— Persipura63 (@persipura63) October 14, 2020
Salah satu pemain di Era 90-an meninggal dunia
.
.
.
Terima kasih atas dedikasimu selama ini
.
Selamat Jalan Bpk. Carolino Ivakdalam, Istirahatlah dengan tenang LEGEND...
.
.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi penghiburan dan sukacita. 🙏 pic.twitter.com/41eZbTLrev
Cukup ironis mengingat Edu tercatat sebagai pemain tertajam Indonesia selama babak kualifikasi Piala Asia 2004 bersama Zaenal Arief (3 gol). Selain Yaman, negara yang gawangnya dijebol olehnya yaitu Bhutan (1).
Kendati kariernya kurang langgeng di timnas Indonesia, Eduard Ivakdalam tercatat sebagai salah satu kapten paling sukses di Liga Indonesia. Dia membawa Persipura Jayapura dua kali merengkuh trofi juara edisi 2005 dan 2008-2009.
Edu meninggalkan Persipura pada 2010 dan memutuskan hijrah ke klub tetangga, Persidafon Dafonsoro. Dia bertahan di sana selama tiga musim hingga 2014, lalu bergabung dengan Persiwa Wamena hingga pensiun pada 2016.
Kabar terkini, Edu menjabat pelatih tim sepak bola Papua untuk PON XX tahun depan di kandang sendiri. Dia sedang berkabung karena sang ayah, Carolino Ivakdalam, baru saja tutup usia pada Rabu (14/10/20).
Susunan Pemain
Indonesia: J. Pitoy, Komang Putra, Agung Setyabudi, Djet Donald, Warsidi, Nuralim, Hari Saputra, Yaris Riyadi, Ismed Sofyan, Stenly Mamuaja, I Putu Gede, Isnan Ali, Ponaryo, Eduard Ivakdalam, Jainal Ichwan, Uston Nawawi, Zainal Arief, Elie Aiboy, Gendut Dony, Budi Sudarsono, Kurniawan D. Y.
Pelatih: Ivan Kolev (Bul)
Yaman: W. Mohamed, S. Abdullah, S. Ahmed, M. Abdullah, K. Mohammed, M. Saleh, F. Abdullah, N. Mohammed, A. Mohammed, Abdul Aziz, Ehab Saleh, Adel Abdullah, Fisal Alhaj, Naser Saleh, E. Mohammed, F. Mohammed, Ahmed Salem, K. Ahmed, Ali Alomqi, Naswan Al Hakam, Abdel Al Salimi, Ali Al Amki
Pelatih: Ahmad Ali Kassum
Stadion: Prince Abdullah Al Faisal
Gol: Eduard 12' pen., 38'/Al Salimi 31' pen., Al Amki 56'
Wasit: ?
Kartu Kuning: ?
Kartu Merah: ?