Liga Inggris

Mengenang Selebrasi Ikonik Emmanuel Adebayor di Laga Man City vs Arsenal

Sabtu, 17 Oktober 2020 17:22 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© The Guardian
Mengenang selebrasi ikonik nan gila Emmanuel Adebayor saat mencetak gol ke gawang mantan timnya, Arsenal untuk Manchester City. Copyright: © The Guardian
Mengenang selebrasi ikonik nan gila Emmanuel Adebayor saat mencetak gol ke gawang mantan timnya, Arsenal untuk Manchester City.

INDOSPORT.COM – Mari mengenang kembali selebrasi ikonik Emmanuel Adebayor ke gawang Arsenal saat dirinya membela Manchester City di City of Manchester Stadium pada September 2009.

Pada pekan keempat Liga Inggris 2009/10, terdapat laga menarik di mana tim kaya baru Man City menjamu Arsenal di City of Manchester Stadium. Pertandingan ini dinilai menarik karena dua hal.

Pertama adalah melihat bagaimana sepak terjang Man City bersama deretan bintang anyarnya usai diambil alih Sheikh Mansour dan diberi gelontoran dana besar saat melawan tim papan atas seperti Arsenal.

Kedua adalah pertemuan Man City dengan Arsenal ini akan menghadirkan beberapa penggawa The Gunners yang dibajak oleh The Citizens  yakni Kolo Toure dan Emmanuel Adebayor.

Baik Toure dan Adebayor merupakan penggawa andalan Arsenal di musim sebelumnya. Namun tawaran menggiurkan di musim panas 2009 dengan nilai fantastis menggoyahkan iman The Gunners yang lantas melego keduanya ke rivalnya.

Besarnya uang yang dikeluarkan Man City untuk mendatangkan Adebayor dan Toure kala itu pun terbayar di tiga laga awal Liga Inggris 2009/10. Untuk nama pertama, ia setidaknya tak pernah absen dalam mencetak gol.

Di laga perdana Liga Inggris Man City, Adebayor mencetak satu gol ke gawang Blackburn Rovers dan memberi tiga poin untuk The Citizens. Di laga kedua, lagi-lagi pria asal Togo ini mencatatkan namanya di papan skor saat menghadapi Wolverhampton Wanderers.

Pun di laga ketiga. Pria yang kini berusia 36 tahun ini kembali mencetak tunggal untuk kemenangan Man City saat bertandang ke markas Portsmouth.

Lalu di pekan keempat, Man City mengharapkan Adebayor membayar transfer mahal yang dikeluarkan untuknya. Namun, laga berat menanti dirinya karena lawan yang dihadapi adalah Arsenal, mantan timnya sendiri.

Hal tersebut terbukti saat pertandingan. Adebayor tak bisa leluasa bergerak di kotak 16. Tak banyak peluang emas yang ia dapatkan untuk membuktikan harganya.

Saat kedudukan 2-1 untuk Manchester City dan pertandingan memasuki 11 menit terakhir, Emmanuel Adebayor pun berhasil membayar harga yang dikeluarkan The Citizens untuknya. Ia berhasil mencetak gol ke gawang mantan timnya sendiri, Arsenal.

Gol yang ia cetak pun merupakan ciri khasnya yakni lewat tandukan keras usai memanfaatkan umpan lambung Shaun Wright-Phillips. Tak seperti pemain lain yang memilih tak berselebrasi usai mencetak gol ke gawang mantan timnya, Adebayor malah melakukan selebrasi gila.

Ia berlari kencang dari gawang Arsenal ke arah pendukung The Gunners yang berada di sisi lain lapangan. Ia pun mengakhiri sprintnya itu dengan meluncur di atas lututnya dan merentangkan tangannya di hadapan pendukung mantan timnya.

Tak pelak apa yang dilakukan Adebayor membuat para pendukung Arsenal marah. Makian dan gestur bentuk kekesalan atas aksinya dikeluarkan seluruh pendukung The Gunners di stadion kepadanya.

Adebayor pun  pasca pertandingan dihukum karena dianggap berlebihan. Ia dikenai denda 25 ribu pounds. Namun hukuman itu tak membuatnya menyesal. Ia malah senang karena berhasil membawa Man City menang dan mengungkapkan isi hatinya untuk mantan timnya.

Adebayor menjelaskan bahwa selebrasi itu ia lakukan karena ia mendapat perlakuan buruk dari banyak orang, termasuk pemain dan fans Arsenal yang sejak 6 bulan sebelum ia hijrah ke Man City.

“Ada titik di mana perlakuan buruk dapat diterima orang. Saya tak paham beberapa pemain Arsenal tak menghormatiku. Saya diperlakukan secara buruk oleh orang 6 bulan lalu yang menyanyikan namaku.

“Tidak ada alasan mengapa mereka melakukan itu. Bukan salahku mengapa saya pergi, itu adalah salah Arsene Wenger yang menerima tawaran itu,” ujar Adebayor.

“Jika Anda memperlakukan orang dengan buruk di jalan selama beberapa jam, dia akan bereaksi dan itu akan lebih buruk ketimbang sebuah perayaan gol saja,” pungkasnya.

Apa yang dilakukan Adebayor memang masih menjadi sebuah kontroversial. Namun di balik kariernya sebagai pemain profesional, ia tetaplah manusia biasa yang bisa saja tak tahan mendapat perlakuan buruk dari penonton atau orang-orang sekitarnya.

Mungkin selebrasi itu adalah bukti bagaimana Emmanuel Adebayor menunjukkan dirinya masih manusia biasa yang bisa marah dan geram karena kesalahan orang lain harus ditimpakan kepadanya saat itu.