INDOSPORT.COM - Manajemen PSIS Semarang mengaku tak khawatir dengan ketidakjelasan kompetisi Liga 1 2020 yang mungkin bisa berdampak dengan status pemain.
Terutama terkait pemain asing yang berpeluang untuk pindah di klub luar negeri yang saat ini tetap menjalankan roda kompetisi di tengah pandemi Covid-19.
Terlebih saat ini penggawa asing Laskar Mahesa Jenar tengah berada di negaranya masing-masing seperti Wallace Costa dan Bruno Silva yang memilih menetap sementara di Brasil kemudian Flavio Beck Jr. yang berada di Kroasia.
Beberapa rival PSIS di Liga 1 sudah merasakan efek dari tidak jelasnya kompetisi dengan beberapa pemain asing yang memilih mundur dari tim.
Sebagai contoh, Persela Lamongan yang kehilangan Rafinha kemudian Arema FC kehilangan Oh In-kyun, Jonathan Bauman hingga Persipura Jayapura kehilangan Arthur Cunha dan Sylvano Comvalius. Beberapa dari pemain-pemain tersebut memilih melanjutkan karier di luar negeri.
Menurut Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS, mereka percaya semua pemainnya baik lokal mau pun asing bisa menjaga komitmen kontrak yang telah disepakati. Ia juga percaya semua pemain memiliki sikap yang profesional.
“Alhamdulillah kalau di PSIS semuanya aman. Kami percaya semua pemain hingga pelatih komitmen terhadap kontrak. Jauh-jauh hari kami juga sudah sepakat terkait skema kontrak di tengah pandemi,” terang Yoyok Sukawi saat dihubungi redaksi berita olahraga INDOSPORT, Senin (19/10/20) di Semarang.
“Di PSIS itu semangat kekeluargaan dijaga dengan betul sehingga proses komunikasi juga berlangsung lancar sampai sejauh ini,” imbuh pria yang juga anggota Komisi X DPR RI ini.
Yoyok Sukawi pun ingin skuat PSIS yang ada saat ini tetap dipertahankan hingga beberapa tahun ke depan. Di awal pandemi Covid-19 lalu, ia pun sebetulnya cukup menyayangkan kompetisi Liga 1 dihentikan di saat timnya sedang bagus-bagusnya.
“Sakjane eman-eman karena skuat tahun ini cukup komplit di setiap lini,” tandas Yoyok Sukawi pada Bulan Maret lalu.