INDOSPORT.COM - Pemain sepak bola senior Real Madrid, Marcelo, ternyata selama ini membawa kesialan fatal bagi Zinedine Zidane sekaligus raksasa LaLiga Spanyol tersebut.
Marcelo merupakan salah satu pemain veteran Real Madrid yang masih setia di Santiago Bernabeu sampai sekarang. Padahal, ia mulai membela klub yang berjuluk Los Blancos itu sejak 2007 yang lalu.
Ia pun sudah menjalani total 511 pertandingan Madrid di semua kompetisi dan mencetak 38 gol serta 97 assists. Statistik tersebut membuktikan bahwa Marcelo memang selalu jadi andalan Los Blancos.
Meski demikian, ia sekarang sudah berusia 32 tahun. Sehingga, performa di lapangan tentu mulai mengalami penurunan. Hal ini bisa dilihat di musim lalu, dimana Marcelo hanya dimainkan 15 kali di LaLiga Spanyol.
Ternyata, ada satu fakta menarik terkait bek asal Brasil tersebut di era ke-2 kepelatihan Zinedine Zidane bersama Real Madrid. Melansir dari Marca, Madrid ternyata sering kalah ketika Marcelo tampil di lapangan.
Hal ini dilihat dari era ke-2 kepelatihan Zidane di Santiago Bernabeu, yaitu sejak 11 Maret 2019 yang lalu. Mulai tanggal tersebut, Zidane telah membawa Madrid menang 34 kali, imbang 12 kali, dan kalah delapan kali di Liga Spanyol.
Ternyata, Marcelo selalu dimainkan saat Madrid menderita delapan kekalahan tersebut. Hal ini juga dipertegas setelah Los Blancos dipermalukan Cadiz 0-1 di pekan ke-6 Liga Spanyol 2020/21.
Madrid yang berperan sebagai tuan rumah, justru kalah mengejutkan dari Cadiz yang baru saja promosi ke LaLiga. Uniknya, dalam laga tersebut, Marcelo tampil sebagai starter dan bermain 90 menit penuh.
Dengan ini, maka berdasarkan ahli statistik yang bernama Mister Chip, Madrid hanya menang 15 kali, imbang tiga kali, dan kalah delapan kali setiap kali Zidane menurunkan bek seniornya tersebut.
Sedangkan tanpa Marcelo, rival El Clasico Barcelona itu mampu menang 19 kali, imbang sembilan kali, dan belum pernah kalah sekalipun di kancah domestik.
Terlepas dari apakah Marcelo benar-benar menjadi pembawa sial bagi Real Madrid atau hanya kebetulan semata, tetapi statistik tersebut jelas menunjukkan bahwa Madrid tampil lebih baik tanpanya.