INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi klub papan atas Kroasia, Hajduk Split, dalam laga uji coba terakhir mereka di Kroasia. Hajduk sendiri merupakan klub yang telah berdiri selama lebih dari satu abad dan langganan mentas di kompetisi Liga Europa.
Hajduk Split sebenarnya direncanakan menjadi lawan terakhir Timnas U-19 selama berada di Kroasia. Skuat Garuda Nusantara sebelumnya dijadwalkan akan menghadapi Bosnia Herzegovina terlebih dahulu pada hari ini, Selasa (20/10/20) dan Jumat (23/10/20).
Namun dua laga itu terpaksa dibatalkan karena sejumlah pemain Bosnia dilaporkan positif virus corona. Oleh karena itu, sebagai pengganti Timnas U-19 pun akan langsung menghadapi klub papan atas Kroasia, Hajduk Split U-19 hari ini.
Hajduk Split sendiri bukanlah nama asing di kancah persepakbolaan Eropa. Hajduk Split yang berdiri pada tahun 1911 merupaan klub sepak bola profesional Kroasia yang memiliki nama panjang Hrvatski nogometni klub Hajduk Split.
Berasal dari sebuah kota bernama Split, sejak tahun 1979 klub tersebut bermarkas di Stadion Poljum dan jersey mereka identik denga warna putih dengan celana biru dan kaos kaki berwarna biru pula.
Ide membentuk klub Hadjuk Split diinisiasi oleh sekelompok siswa di Kota Split saat berada sebuah kedai minum terkenal yang dikenal sebagai U Fleku di Praha saat mereka belajar di sana dan melihat para pemain Slavia dan Sparta Prague.
Ketika kembali ke kampung halaman mereka di Split, kelompok pelajar ini pun mulai mendirikan klub dan Hajduk lahir pada 13 Februari 1911. Antara awal 1920-an dan 1940-an, Hajduk secara rutin berpartisipasi dalam kejuaraan sepak bola nasional yang digelar Kerajaan Yugoslavia.
Setelah Perang Dunia II dan pembentukan sistem liga sepak bola Yugoslavia pada tahun 1946, Hajduk yang masih bergabung dengan liga SFR Yugoslavia selalu berada papan atas. Menyusul pecahnya Yugoslavia, klub tersebut akhirnya bergabung dengan Liga Pertama Kroasia di musim perdananya pada tahun 1992 dan tidak pernah terdegradasi dari divisi teratas.
Dengan demikian, Hadjuk adalah satu-satunya tim eks-Yugoslavia yang tidak pernah terdegradasi dari papan atas sejak berdirinya Yugoslavia.
Mereka adalah salah satu tim paling sukses di Kroasia dan juga eks Yugoslavia, setelah memenangkan sembilan gelar juara Liga Yugoslavia dan enam liga Kroasia. Ditambah lagi sembilan gelar Piala Yugoslavia dan lima gelar piala Kroasia dan lima gelar supercup Kroasia serta tak pernah terdegradasi.
Era Emas Hajduk Split
'Era emas' klub datang pada 1970-an, ketika mereka memenangkan empat gelar liga Yugoslavia dan lima piala Yugoslavia. Hajduk juga satu-satunya klub dalam sejarah sepak bola Yugoslavia yang telah memenangkan piala Yugoslavia lima kali berturut-turut (antara 1972 dan 1977), dan juga satu-satunya juara tak terkalahkan (musim 1950).
Prestasi terbesar Hajduk di Eropa adalah sukses tampil di babak perempatfinal Piala Eropa, satu babak semifinal Piala UEFA, dan satu semifinal Piala Winners.
Layaknya klub sepak bola negara lain yang memiliki rival abadi, begitu pun Hajduk yang saingan utamanya ialah Dinamo Zagreb. Pertandingan antara keduanya disebut sebagai Derby Abadi sementara penggemar setia klub tersebut dikenal sebagai Torcida Split.
Pada 2008, Hajduk Split mulai masuk ke kancahsaham, meskipun tidak terdaftar di bursa saham publik, mayoritas saham mereka dimiliki oleh City of Split. City of Split adalah salah satu dari dua tim olahraga milik penggemar di Kroasia, mencapai lebih dari 43.000 anggota pada tahun 2016, dan tambahan lebih dari 31.000 anggota untuk tahun ini.
Tersebar pula lebih dari 50 klub penggemar Hajduk yang sebagian besar berada di Kroasia dan Jerman, tetapi juga di Amerika Serikat, Irlandia, dan Australia.