INDOSPORT.COM - Sempat tampil mengesankan, sosok Gareth Bale kini tak ada ubahnya pemain buangan Real Madrid. Nasib sama kini juga dialami satu pemain rival LaLiga Spanyol, Barcelona, gara-gara efek Lionel Messi.
Siapa tak kenal dengan Bale? Penggawa Timnas Wales ini layak disebut sebagai salah satu tokoh gemilang di Los Blancos. Bentuk trio BBC bareng Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema, ia berhasil persembahkan 13 trofi berbeda, empat diantaranya Liga Champions.
Setelah tampil jaya majukan El Real, pemain berusia 31 tahun ini malah menjadi pesakitan kala Zinedine Zidane menjabat pelatih utama. Masih punya kemampuan menjanjikan, ia malah kini disingkirkan ke klub lamanya, Tottenham Hotspur.
Bak setali tiga uang, nasib senada juga dirasakan oleh Barcelona yang memiliki pemain serupa Gareth Bale di skuat utama mereka. Melansir laman berita Barca Universal, sosok itu tak lain dan tak bukan adalah Antoine Griezmann selaku pemain mahal, tapi dengan kualitas sebaliknya.
Apa yang buat keduanya sama? Sederhana, saat masih di salah satu klub LaLiga Spanyol, Atletico Madrid, Griezmann menjadi pemain hebat lewat predikat top skorer. Serupa dengan Bale yang sebelum pindah ke Real Madrid jadi andalan utama Spurs.
Keduanya juga memiliki harga kelewat mahal, sebut saja tebusan yang harus dibayar Blaugrana untuk merekrut penyerang asal Prancis itu dengan harga 120 juta euro (Rp2 triliun). Sama dengan El Real yang harus gelontorkan banyak uang untuk bangun alumni Los Galacticos.
Jika Zidane menjadi penghambat karier Gareth Bale di Santiago Bernabeu, maka hal yang sama juga dialami oleh Griezmann yang tampil kurang meyakinkan gara-gara hadirnya Messi. Ya, pemain berusia 29 tahun itu kurang bisa tunjukkan tajinya efek kaptennya sendiri.
Semenjak direkrut dari Los Rojiblancos pemain Timnas Prancis tersebut memang tampak sulit beradaptasi dengan pola pikir Messi. Maklum, keduanya punya peran sama sehingga kala berada dalam satu lapangan salah satunya pasti tumpang tindih.
Agar tak jadi Gareth Bale baru di LaLiga Spanyol, Griezmann hanya harus menyesuaikan diri dengan Lionel Messi. Tapi resikonya pun tergolong besar, ia harus tinggalkan posisi sebagai penyerang tengah dan jadi pengganti layaknya Luis Suarez di Barcelona.