INDOSPORT.COM - Empat kali ikuti Liga Champions, sebanyak tiga kali trofi bergengsi itu tak bisa dimenangkan Manchester City. Dipercaya klub alami gangguan mental, pelatih Pep Guardiola berikan respons berbeda di musim 2020-2021.
Selama ditukangi oleh Guardiola harapan dari The Citizen pun cukup jelas, kuasai kompetisi terakbar seantero Eropa usai kerap juara di liga domestik. Klub asal Manchester itu sendiri belum pernah memiliki gelar itu dan hanya menang UEFA Winners Cup 1970 silam.
Alasan dipilihnya pelatih berkepala plontos itu sendiri berdasarkan sejarah gemilang kala tukangi Barcelona dan meraih sukses menangi gelar bersangkutan dua kali. Referensi tersebut cukup layak buatnya punya tempat di Etihad Stadium.
Kendati demikian, kegegalan berulang-ulang malah terjadi dan dipercaya buat Manchester City terganggu saat lakoni Liga Champions lagi. Apalagi luka takluk 1-3 lawan Lyon musim lalu masih terasa, Guardiola pun menyatakan diri bertanggung jawab atas kegagalan itu.
"Saat itu merupakan masa-masa sulit dan saya sangat bertanggung jawab atas segalanya. Disaat yang sama kita terkadang selalu membuat kesalahan dan saya tak berpikir itu jadi masalah mental. Malahan ini adalah hasrat menghindar dari kesalahan," ucap Guardiola dilansir AS.
"Saya tahu kami tak bermain buruk, tapi disaat yang sama selalu saja ada kesalahan yang muncul dan ini tak layak untuk berlanjut. Pada kompetisi ini segala sisi patut untuk ditingkatkan lagi, kami punya tantangan serupa besok dan akan mulai lagi dari awal," tutupnya.
Sempat juara bersama Barcelona nyatanya tak buat Guardiola spesialis pentas Eropa. Bagaimana tidak? Semenjak datang 2016 silam, The Sky Blues tak pernah lolos ke semifinal dan hanya berkutat pada perempatfinal saja.
Pencapaian ini tak lebih baik ketimbang saat bersama pelatih pendahulu, Manuel Pellegrini. Ya, tepat pada akhir masa baktinya di 2016 lalu, sang juru latih sukses buat City mencapai semifinal UCL sebelum kandas lawan Real Madrid.
Disinilah tugas utama Pep Guardiola yakni agar membuat Manchester City melebihi semifinal dan tentu saja raih juara Liga Champions. Jika gagal lagi untuk yang keempat kali, ada potensi dirinya bakal tak dapat perpanjangan kontrak.