INDOSPORT.COM – Ruang ganti Barcelona dilaporkan sedang dalam kemelut usai manajemen klub memutuskan untuk melakukan kebijakan pemotongan gaji.
Alih-alih menyelamatkan klub dari jurang kebangkrutan, usaha Barcelona tersebut malah membuat mereka terjebak dalam masalah baru yang lebih serius.
Laporan dari Cadena Ser menyebutkan jika Barcelona berharap mereka bisa selamat dari jurang kebangkrutan dengan cara memotong gaji seluruh punggawa mereka sebesar 30 persen.
Sementara laporan dari RAC1, stasiun radio Catalan menyebutkan jika para punggawa Barcelona telah mengirimkan burofax kepada manajemen klub untuk melakukan diskusi secara formal.
Sebelumnya diketahui beberapa pemain seperti Frenkie de Jong, Marc-Andre Ter Stegen, dan Clement Lenglet merupakan barisan pemain yang dengan keras menolak kebijakan pemotongan gaji yang diterapkan oleh manajemen.
Mereka berdua berseberangan dengan kelompok yang legowo dengan kebijakan pemotongan gaji yang dilakukan oleh Barcelona.
Barcelona sendiri menyatakan jika ada 4 pemain termasuk Gerard Pique yang telah sepakat untuk mau meneken perpanjangan kontrak di Camp Nou. Perpanjangan kontrak itu nantinya akan membuat gaji mereka dipotong hingga 30 persen.
Kebijakan pemotongan gaji ini terpaksa diambil oleh Barcelona yang harus mengalami kerugian hingga 100 persen lebih dalam 2 musim terakhir ini.
Kerugian mereka meningkat drastis dari 217 juta euro (Rp3,7 triliun) pada Juni 2019 menjadi 488 juta euro (Rp8,5 triliun) pada Juni tahun 2020 kemarin.