INDOSPORT.COM - Kemenangan Manchester United atas Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions nyatanya tak menjamin nasib Ole Gunnar Solskjaer. Bukan dari sana, masa depan pelatih itu malah bergantung raksasa Liga Inggris, Chelsea, kok bisa?
Semenjak didapuk sebagai pelatih utama gantikan Jose Mourinho 2018 silam, Solskjaer faktanya membuat performa Setan Merah alami naik dan turun. Tanpa ada satu pun trofi kemenangan, masa depannya di Theatre of Dreams pun kian jadi tanda tanya.
Puncaknya sendiri kala The Red Devils habis di kandang sendiri usai dibantai Tottenham Hotspur 1-6 yang ironisnya dilatih Mourinho. Sesungguhnya luka dalam kekalahan besar ini terobati saat MU lakoni pertandingan pekan pertama kompetisi terakbar Eropa.
Ya, baru-baru ini Manchester United menangi laga lawan tangguh yakni PSG dengan skor tipis 2-1. Kendati habisi tim kuat Prancis menurut eks Liverpool, Steve Nicol belum cukup selamatkan Solskjaer dan mengira kemenangan atas Chelsea di Liga Inggris malah jadi penentunya.
"Ya, tepat sekali, menurut saya segalanya kembali lagi seperti sedia kala dan kesempatan laga domestik jadi hal bagus bagi Ole dan skuat MU. Kalahkan PSG sangat bagus, terlihat seperti skenario sempurna, tapi itu tak mengubah keadaan," ucap Nicol dilansir Express.
"Bagi saya itu bukanlah hal mengejutkan, jadi jika saja mereka bisa tunjukkan performa terbaik lawan Chelsea, Ole bisa sedikit bernafas lega. Saat ini dia masih belum aman," imbuhnya lagi.
Semenjak minimnya prestasi, pihak manajemen Manchester United kabarnya sudah ambil ancang-ancang pelatih pengganti. Dari berbagai nama ada eks juru taktik Juventus, Massimiliano Allegri dan bahkan mantan maestro Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino.
Seperti kata Nicol, masa depan dari Solskjaer bisa terjamin jika ia bisa abaikan tekanan akan ditendang dan justru raih hasil membanggakan di kompetisi kasta atas Negeri Elizabeth. Menang atas Les Parisiens pun bisa jadi motivasinya untuk tak ragu.
Jika benar laga Liga Inggris jadi alasan untuk bertahan di Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer bisa sedikit terbantu usai Chelsea alami hasil tak konsisten. Selain faktor PSG, catatan menang tiga kali beruntun musim lalu bisa jadi senjata habisi skuat Frank Lampard, Sabtu (24/10/20).