INDOSPORT.COM – Mesut Ozil yakin dirinya dikucilkan dari tim Arsenal gara-gara kritiknya terhadap perlakuan China kepada muslim Uighur.
Pesepak bola asal Jerman itu belum bermain lagi sejak Maret dan tak diikutsertakan dalam skuat Mikel Arteta di Liga Inggris maupun Liga Europa. Mengutip laporan The Sun, Ozil pun menduga perlakuan yang diterimanya ini gara-gara kritiknya terhadap China.
Pada Desember lalu, Ozil buka suara melalui akun Instagramnya. “Mereka membakar Quran. Mereka menutup masjid-masjid dan sekolah. Mereka membunuh orang-orang suci.”
“Para pria (Uighur) dipaksa masuk kamp dan keluarganya dipaksa tinggal bersama orang-orang China. Para perempuan dipaksa menikahi laki-laki China,” tulisnya ketika itu.
Saluran televisi China, CCTV, langsung membatalkan siaran pertandingan Arsenal melawan Manchester City satu hari kemudian.
Arsenal pun langsung mengeluarkan pernyataan bahwa klub tidak mau disangkut-pautkan dengan komentar Ozil itu dan tidak mau terlibat dalam urusan politik.
Sejak saat itu, sederet perlakuan tidak menyenangkan diterima Ozil. Seperti komentator yang tidak mau menyebutkan nama Ozil dalam pertandingan, tak dimasukkan dalam PES edisi China, dan profilnya dalam media sosial China, Weibo, dihapus.
Daily Mail juga menyebut bahwa Arsenal memiliki kepentingan bisnis yang besar di China. Klub itu sendiri memiliki jaringan restoran dan sejumlah partner bisnis di negara tersebut. Hal itu pun membuat Mesut Ozil semakin yakin dirinya dikucilkan karena sikap politisnya terhadap muslim Uighur di China.