In-depth

Mandul Lagi di El Clasico, Messi Overrated atau Kehilangan Motivasi di Barcelona?

Minggu, 25 Oktober 2020 15:29 WIB
Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Angel Martinez/Getty Images
Ekspresi kekecewaan Lionel Messi saat Barcelona kalah 0-1 dari Getafe di LaLiga Spanyol 2020/21. Copyright: © Angel Martinez/Getty Images
Ekspresi kekecewaan Lionel Messi saat Barcelona kalah 0-1 dari Getafe di LaLiga Spanyol 2020/21.
Statistik dalam Semusim Lionel Messi Saat Tak Bahagia di Barcelona

Berdasarkan statistik, sepertinya mood memang memengaruhi penampilan Lionel Messi di lapangan. Produktivitasnya tampak menurun ketika ia merasa tak bahagia di Barcelona.

Hal ini dapat dilihat dari statistik golnya dalam satu musim. Terhitung dari 2010/11, Lionel Messi cukup rutin mencetak setidaknya 50 gol dalam satu musim di semua kompetisi. Namun, ada empat kesempatan di mana ia gagal melakukannya.

Dan, entah kebetulan atau tidak, di musim-musim tersebut, Messi diketahui tidak bahagia di Barcelona karena beragam masalah.

Gol di bawah 50 Messi pertama kali terjadi pada 2013/14 di mana ia membukukan 41 gol dalam 46 penampilan. Bandingkan, di musim sebelumnya, ia mengemas 60 gol dalam 50 pertandingan.

Barcelona pun mendapat dampaknya di mana mereka gagal menjuarai LaLiga dan tersingkir di perempatfinal Liga Champions gara-gara kalah dari tim yang sama: Atletico Madrid.

Sepanjang 2013/14, Lionel Messi dihantam masalah seperti investigasi terkait tidak bayar pajak oleh otoritas pajak Spanyol, hubungan yang memburuk dengan pelatih Luis Enrique. Dua hal ini membuatnya ingin meninggalkan Barcelona.

"Saya melalui banyak masalah baik di dalam maupun luar lapangan," kata Messi kepada Mundo Leo pada Februari 2015.

Kemudian, pada 2015/16, Lionel Messi mengemas 41 gol dalam 49 penampilan di semua ajang. Kali ini, masalah terbesarnya adalah cedera dan pemulihan dari operasi lutut yang memaksanya absen selama tiga bulan.

Masalah yang tentu disayangkan Barcelona kala itu karena Messi membentuk kolaborasi hebat di lini serang bersama Neymar dan Luis Suarez, yang membawa tim itu meraih empat gelar.

Lalu, pada 2017/18, Lionel Messi mencetak 45 gol dalam 54 penampilan. Di musim tersebut, Messi yang telah dipercaya sebagai kapten mulai vokal terhadap keputusan-keputusan Barcelona.

Salah satu hal yang Lionel Messi kritisi ialah hengkangnya Neymar ke Paris Saint-Germain di musim panas 2017. Sebagai salah satu pemain yang dekat dengannya, Messi tampak emosional dengan transfer tersebut.

Terakhir, Lionel Messi cuma mencetak 31 gol dalam 44 penampilan sepanjang 2019/20. Dia harus dihantam problem gaji, strategi transfer, manajemen Barcelona, hingga pelatih yang membuatnya nyaris meninggalkan klub di musim panas lalu.

Melihat tren tersebut, sinyal bahaya bagi Barcelona apabila mood Lionel Messi tak kunjung membaik di 2020/21.