INDOSPORT.COM - Sebagai ajang bela diri, UFC terus menjadi nomor satu di dunia dengan perputaran uang triliunan rupiah serta mendapat sorotan luas. Bagaimana mereka bisa sampai sejauh ini?
Kabar mengejutkan datang dari dunia Ultimate Fighting Championship (UFC). Petarung MMA kelas ringan, Khabib Nurmagomedov, mengumumkan pensiun dari ring oktagon.
Pengumuman pensiun pemegang dua kali sabuk juara dunia UFC kelas ringan itu dilakukan setelah diirnya mengalahkan lawannya, Justin Gaethje, dalam pertarungan UFC 254 di Fight Islan, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (25/10/20) dini hari WIB.
Duel antara bintang MMA asal Rusia melawan petarung Amerika Serikat itu diprediksi akan berjalan seru karena kedua petarung sama-sama belum pernah terkalahkan. Namun, baru ronde kedua, Khabib berhasil menjungkalkan Justin Gaethje lewat technical submission.
Seusai memenangkan pertarungan yang menjadi duel pertamanya tanpa didampingi sang ayah, Khabib langsung tersujud di atas oktagon sambil menangis.
Khabib memutuskan pensiun dari MMA usai pertarungan ini. "Saya ingin mengatakan ini adalah pertarungan terakhir saya. Tak mungkin saya ke sini tanpa ayah saya," katanya seusai laga.
Momen mengharu biru itu memang terasa kontras dengan brutalnya pertarungan UFC. Namun begitulah UFC, segalanya bisa bercampur aduk dan kadang tanpa bisa terprediksi.
Terbentuknya UFC
Kisah Khabib Nurmagomedov adalah sebagian kecil dari hiburan yang ditawarkan oleh panggung oktagon UFC. Selama bertahun-tahun, UFC selalu menghadirkan drama dan pertarungan-pertarungan bernilai ratusan juta dolar.
UFC dibentuk pada tahun 1993, atau 26 tahun silam. Kini nilainya telah lebih dari waralaba olahraga global seperti Real Madrid dan New York Yankees.
UFC dibentuk di Nevada, Colorado, Amerika Serikat. Di masa awal pembentukannya, UFC tak memiliki banyak aturan kecuali mencolok mata, menggigit, dan batasan waktu.
Dan tiap pesertanya bebas menggunakan jenis bela diri apa pun. Para petarung boleh menggunakan seragam bela diri masing-masing, atau bahkan sarung tangan tinju saja.
Keberadaan wasit cuma jadi formalitas karena pertarungan dianggap selesai ketika lawan tak berkutik. Lantas, UFC pun dianggap berbahaya dan dilarang di banyak negara.
Akhirnya, revolusi diadakan di UFC bekas pemilik kasino di Las Vegas, Frank Fertitta dan Lorenzo Fertitta, membeli merek UFC pada 2001. Dari situ, UFC dioperasionali oleh Dana White yang merupakan sahabat Fertitta sejak kecil.
Dari sini, mereka mulai melobi komisi atletik dan membentuk aturan demi aturan serta divisi agar UFC diakui sebagai ajang olahraga bela diri MMA resmi seperti yang kita kenal sekarang.