INDOSPORT.COM - Pelatih Persita Tangerang, Widodo Cahyono Putro ternyata punya peran penting dalam mengembangkan karier legenda hidup Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, Gendut Doni dan Budi Sudarsono. Widodo menjadi orang yang memotivasi ketiga mantan pemain itu ketika masih muda.
Baik Widodo maupun Bepe, Gendut Doni dan Budi pernah bersama-sama membela Persija pada musim 2000an, terutama pada tahun 2001 ketika mereka membawa tim Ibu Kota juara Liga Indonesia.
Ketika itu, usia Widodo sudah 31 tahun dan harus rela berbagi tempat dengan Bepe (21 tahun), Gendut Doni (23 tahun) dan Budi (22 tahun). Widodo sadar usianya yang tidak muda lagi, sehingga perannya harus bergeser, menjadi mentor untuk ketiga striker muda milik Macan Kemayoran kala itu.
"Saya kala itu di tahun 2001 harus realistis. Masa saya sudah habis dan mendekati masa pensiun ketika itu. Bagaimana kontribusi saya memunculkan bibit pemain bagus meskipun waktu itu saya belum menjadi pelatih," tutur Widodo dalam rilis Persija.
"Kebetulan ada tiga striker muda di Persija kala itu yang harus dibimbing. Nantinya mereka akan menggantikan peran saya baik itu di klub maupun di timnas. Saya tentunya sebagai pemain senior harus jadi mentor mereka," imbuhnya.
Widodo mengatakan sering bertukar pikiran dengan Bepe, Gendut Doni dan Budi Sudarsono. Tidak hanya aksi di dalam lapangan, namun juga kehidupan di luar lapangan.
"Benar saya sangat senang berdiskusi dengan mereka. Walaupun saya jarang main tidak masalah. Saya sangat senang untuk membimbing mereka untuk bisa mengembangkan karier mereka,” tutupnya.
Kontribusi Widodo berbuah hasil. Saat menjadi juara Liga Indonesia 2001, Persija punya lini depan mematikan dari duet Bambang Pamungkas dan Budi Sudarsono. Dalam semusim, keduanya mengoleksi 31 gol dan membawa Persija juara Liga Indonesia.
Rinciannya, Si Piton, julukan Budi Sudarsono, mengoleksi 16 gol dan Bepe, melesakan 15 gol. Sedangkan Widodo musim itu bermain cukup baik dan menorehkan lima gol.