INDOSPORT.COM - Arema FC menyatakan keberatan jika lanjutan kompetisi Liga 1 harus digelar pada awal 2021, lantaran akan sangat merugikan klub dengan masa jeda cukup panjang pada pertengahan tahun.
Opsi itu mengemuka, lantaran semakin tidak jelasnya status kompetisi kasta tertinggi tanah air itu. Izin kepolisian belum juga dikantongi, sehingga rencana kick-off pada awal November mendatang masih buram.
"Bisa saja digelar awal tahun 2021. Masalahnya, kapan waktu (kick-off) nya?," tanya General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
"Oke kalau Januari atau Februari, tapi kan tetap saja pertengahan tahun harus jeda. Karena ada Piala Dunia U-20 dan juga PON," sambung dia.
Keberatan yang dimaksud tim Singo Edan tak lepas dari sisi operasional. Jika opsi itu dipilih PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru, maka bisa dibayangkan berapa pos pengeluaran setiap klub yang membengkak.
Lagipula, mayoritas anggota tim Arema FC memiliki durasi kontrak hingga akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 bagi pemain asing.
"Karena kontrak pemain maupun pelatih kan harus tetap berjalan satu musim. Tidak ada jeda. Yang pasti, sangat memberatkan dari sisi cost (biaya)," tandas Ruddy.
Arema FC sendiri masih fokus menyiapkan tim dalam lanjutan kompetisi, yang diasumsikan tergelar pada November 2020. Tim besutan Carlos Carvalho De Oliveira juga belum memikirkan untuk meliburkan aktivitas tim hingga status lanjutan Liga 1 jelas.