Duel Antarlini Juventus vs Barcelona: Saling Jajal Formasi
Persaingan menarik akan terjadi di lini tengah. Baik Juventus maupun Barcelona tampil beda musim ini.
Di bawah Pirlo, Juve tak lagi main dengan formasi 4-3-3. Setidaknya ada tiga formasi berbeda yang dipakai Pirlo di awal musim ini.
Mulai dari 3-5-2, 4-3-2-1, sampai 4-3-1-2. Pirlo terlihat banyak melakukan eksperimen terhadap para pemainnya. Mungkin ini yang membuat mereka tiga kali meraih hasil imbang di Serie A Italia.
Dengan absennya Cristiano Ronaldo, Pirlo seperti bakal memutuskan menggunakan formasi 4-4-1-1. Pada formasi ini, Pirlo masih akan menaruh Chiesa pada posisi gelandang kanan. Sebab, posisi itulah yang paling mungkin ditempati Chiesa di bawah Pirlo.
Tiga pemain lainnya yang mengisi barisan empat gelandang sejajar adalah Arthur (tengah), Rabiot (tengah), dan Ramsey (kanan). Kabar menyebutkan pirlo lebih memilih menempatkan Kulusevski sebagai second striker ketimbang Ramsey.
Sementara di kubu Barcelona, perubahan drastis juga dilakukan oleh pelatih baru, Ronald Koeman. Koeman mengubah wajah Barca dari yang identik dengan 4-3-3 menjadi lebih bertahan dengan 4-2-3-1.
Koeman mengandalkan dua gelandang bertahan (double pivot) yang diisi oleh Frenkie De Jong dan Sergio Busquets. Sementara di posisi gelandang serang, ada tiga pemain bernaluri tajam yakni Ansu Fati (kiri), Pedri (tengah), dan Griezmann (kanan). Ronald Koeman terpaksa menurunkan Pedri di laga ini karena Philippe Coutinho masih cedera.
Depan
Di Lini depan, tuan rumah Juventus akan mengandalkan ketajaman seorang Alvaro Morata. Morata menjadi top skorer Juventus di awal musim ini.
Pemain yang baru didatangkan itu sudah mencetak tiga gol bagi Juve. Bahkan, ia membuat brace di laga perdana melawan Dynamo Kiev beberapa waktu lalu.
Pirlo tentu tak ingin menyia-nyiakan potensinya sehingga dirinya dipasang sebagai ujung tombak dengan disokong oleh Dejan Kulusevski yang kali ini bermain di posisi second striker seperti saat ia membobol gawang Sampdoria.
Secara produktivitas, Juventus masih belum begitu meyakinkan dibanding musim lalu. Beruntungnya, sang lawan, Barcelona, juga memiliki masalah yang sama.
Lini depan Barcelona musim ini seperti kehilangan magisnya. Kepergian Luis Suarez begitu terasa bagi tim Catalan.
Lionel Messi yang biasanya selalu mencetak gol kini sering absen mencatatkan namanya di papan skor. Dari lima laga LaLiga, Messi baru membuat satu gol.
Sementara pada pesta gol melawan tim gurem Ferencvaros, Messi cuma menyumbang satu gol dan satu assist. Padahal, di bawah Koeman ia dipasang sebagai striker murni di depan.
Perubahan strategi ini dinilai jadi penyebab menurunnya statistik Messi dan kualitas lini serang Barca secara keseluruhan. Mereka saat ini baru mencetak 9 gol di lima laga LaLiga.
Angka yang terbilang sedikit dibanding musim-musim sebelumnya. Sementara laga perdana Liga Champions melawan Ferencvaros tak bisa dijadikan ukuran karena lawan yang dihadapi begitu timpang.