INDOSPORT.COM – Laga kedua grup G Liga Champions 2020/21 mempertemukan 2 tim papan atas, Juventus vs Barcelona. Di laga ini, Blaugrana mampu menumbangkan tuan rumah dengan skor 2-0.
Di laga yang berlangsung di Juventus Stadium, tuan rumah nampak kesulitan memainkan permainan terbaiknya. High Pressing yang dibuat Barcelona meembuat Bianconeri banyak memainkan bola panjang.
Selain itu, lini pertahanan Juventus dibuat kocar kacir dengan trio Lionel Messi, Ousmane Dembele dan Antoine Griezman. Hal ini terlihat dari passing-passing serta umpan daerah yang secara leluasa dilepaskan Barcelona.
Tak ayal, tumbangnya Juventus secara permainan dan hasil akhir membuat kritikan tajam mengarah ke sosok Andrea Pirlo. Pria yang kini melatih Bianconeri ini mendapat sorotan karena dianggap salah menerapkan strategi.
Formasi 4-2-3-1 yang dimainkannya tak mampu meredam pergerakan Messi yang ada berpusat sebagai nomor 10. Double Pivot Adrien Rabiot dan Rodrigo Bentacur tak cukup mengatasi kreatifitas Barcelona yang berpusat pada La Pulga.
Kreatifitas Messi bahkan terlihat dari gol Dembele di babak pertama. Umpan panjangnya mampu diselesaikan dengan baik lewat sepakan keras kaki kanan yang sempat membentur pemain Juventus sebelum gol masuk ke gawang Si Nyonya Tua.
PR besar menanti Pirlo selaku pelati Juventus. Untuk mengamankan posisinya, ia harus segera mencari cara dan formasi terbaiknya sebelum pemecatan ia terima di awal karier kepelatihannya.
Terlepas dari hal tersebut, terdapat 5 hal penting yang bisa dipetik dari laga Juventus vs Barcelona ini. Berikut INDOSPORT rangkum dalam poin-poin di bawah ini.
1. Lahirnya ‘The New Iniesta’ pada Sosok Pedri
Barcelona nampaknya tak perlu menunggu lama untuk mendapatan penerus Andres Iniesta. Hal ini terlihat dari sepak terjang penggawa muda anyarnya, Pedro Gonzalez atau Pedri.
Pemain berusia 17 tahun ini dipercaya oleh Ronald Koeman bermain sebagai starter di laga melawan Juventus. Pengaruhnya di lini tengah terlihat bak Iniesta yang mampu melewati lawan dengan mudah.
Pedri tercatat mencetak drible sukses hingga 90 persen dan menyamai catatan Messi di laga ini. Atribut itu sama dengan yang dimiliki Iniesta sebagai pembawa bola (Ball Carry) dan penghancur lini kedua lawan.