Timo Werner: Si Raja Tandang Liga Champions yang Benci Riuh Suporter Lawan
Laga melawan Krasnodar merupakan laga pertama Chelsea di musim 2020/21 yang dihadiri penonton. Total 11 ribu fans dari kedua tim memadati Krasnodar Stadium.
Saat pertandingan berjalan, fans tuan rumah bernyanyi dan bersorak mendukung Krasnodar menghadapi Chelsea. Fakta hadirnya suporter tuan rumah dan kerasnya nyanyian serta suara sorakan menjadi permasalahan bagi Werner yang memiliki masalah tersendiri.
Diketahui, Werner memiliki gangguan pada telinganya di mana ia tak tahan dengan suara keras atau keramaian. Riuhnya nyanyian suporter di stadion pun sempat menggangu permainannya pada 2017 silam.
Saat itu, ia masih berseragam RB Leipzig dan tampil melawan tuan rumah Besiktas. Nyanyian dan riuhnya suporter tuan rumah ala pendukung garis keras tim Turki membuat Werner meminta penyumbat telinga ke bench pemain.
Permainannya pun lantas menurun di laga itu. Bahkan ia merasa pusing dan harus digantikan karena buruknya kondisinya kala itu pada menit ke-31.
“Saya tak pernah menghadapi atmosfer pertandingan seperti ini. Saya tak bisa fokus dalam pertandingan. Saya meminta headset dan itu tak membantu. Saya tak merasa sehat,” ujar Werner pada 2017 silam.
Kenyataan ini bertolak belakang dengan catatan Werner sendiri. Meski mengaku dirinya tak suka keriuhan suporter yang membuatnya pusing terutama di laga tandang, seluruh golnya di Liga Champions malah ia buat di laga tandang. Ironis bukan?
Atau mungkin saja Werner menjadikan masalah pribadinya dengan pendengaran sebagai motivasi untuknya berbuat lebih dan membuktikan diri saat menghadapi riuhnya suara suporter.
Terlepas dari hal tersebut, bisa dikatakan bahwa laga tanpa penonton yang dihadapi Chelsea di Inggris sejauh ini membuat Timo Werner bisa berkreasi lebih. 4 gol dan 2 assist dalam 10 laga menjadi pembuktian atas harga mahal yang dikeluarkan The Blues untuknya.