Diogo Dalot: Tenggelam di Manchester United, Mengapung Bersama AC Milan
Secara ajaib, di tangan Stefano Pioli, Diogo Dalot seperti mulai mengapung kembali ke permukaan. Meski hanya didatangkan sebagai pemain pinjaman dan pelapis dari Theo Hernandez, tetapi tampak Diogo Dalot menemukan sentuhannya lagi.
Diogo Dalot terlahir kembali sebagai bek kanan masa depan Portugal lagi bersama AC Milan. Di musim ini, Diogo Dalot hanya dimainkan di Liga Europa dalam 2 laga fase grup.
Meski begitu, 2 penampilan itu saja sudah begitu memuaskan bagi AC Milan. Soalnya Dalot benar-benar membantu AC Milan meraih kemenangan di Liga Europa.
Saat melawan Glasgow Celtic, Pioli memberi instruksi khusus pada Dalot untuk mematikan Diego Laxalt, sayap dari tim lawan. Kebetulan Laxalt sendiri adalah pemain Milan yang sedang dipinjamkan ke Celtic.
Pioli yang tahu betul betapa berbahayanya Laxalt langsung meminta Dalot untuk mematikan pemain sayap asal Uruguay itu. Hasilnya, Laxalt tak bisa bermain dengan nyaman dan gagal membantu Celtic terhindar dari kekalahan melawan AC Milan.
Sementara itu, teranyar saat melawan Sparta Praha, Diogo Dalot bahkan dinobatkan sebagai man of the match oleh WhoScored. Mereka mencatat statistik 1 gol dan 1 assists dari Dalot sangat berarti bagi AC Milan.
Luar biasanya, tak hanya aspek menyerang saja yang impresif dengan 1 gol dan 1 assists. Tetapi dari sisi bertahan, Dalot juga mencatatkan jumlah intersep terbanyak di AC Milan bersama Ismael Bennacer yang notabene-nya adalah gelandang bertahan.
Berlari tanpa lelah menyisir sisi sayap AC Milan membuatnya begitu menonjol dini hari tadi. Padahal jika kita putar ulang apa yang terjadi musim lalu, Dalot adalah pecundang di Manchester United.
Namun kini, pelan tapi pasti, tifosi AC Milan melihat Dalot sebagai cahaya baru yang datang dari Portugal. Tak pelak AC Milan pun saat ini dirumorkan sedang mencoba mencari cara untuk mempermanenkan Diogo Dalot dari Manchester United.
Entah berapa biaya yang harus dikeluarkan, tetapi AC Milan berhasil membuat Diogo Dalot terlahir kembali. Satu lagi bukti jika bintang buangan Manchester United, tak sejatinya benar-benar buruk.