Jasa Josep Bartomeu yang Tak Boleh Dilupakan Barcelona

Banyak orang yang bingung saat Bartomeu mendatangkan Paulinho ke Barcelona pada 2017 lalu, yang berarti tahun ketiga dirinya memimpin Blaugrana.
Bingung disini karena Paulinho merupakan pemain klub non Eropa atau Amerika Latin, melainkan klub China, Guangzhou Evergrande. Performanya pun tak terlalu mentereng dengan hanya mencetak 28 gol selama tiga musim.
Sontak saja Bartomeu dan Paulinho diejek banyak pihak, bahkan oleh fans Barcelona sendiri Mereka bahkan menyebut Paulinho sebagai rekrutan Barcelona paling absurd.
Namun, tak ingin terpuruk, Paulinho membuktikan kualitasnya di lapangan. 9 gol dari 49 penampilannya membantu Barcelona menjadi juara LaLiga Spanyol dan Copa del Rey di musim 2017/18.
Meski bagus, Paulinho secara mengejutkan kembali dijual ke Guangzhou Evergrande. Dari penjualan itu, Barcelona mendapat untung karena menjualnya dengan harga 42 juta euro (sekitar Rp726 miliar) padahal mereka hanya membelinya 40 juta euro (sekitar Rp691 miliar).
3. Marc-Andre Ter Stegen
Saat melakukan serangan, Barcelona mungkin tidak terlalu khawatir dengan strategi serangan balik lawan. Bukan tanpa sebab memang, mengingat mereka punya sosok Marc-Andre Ter Stegen di bawah mistar gawang.
Kiper kelahiran 30 April 1992 ini merupakan salah satu dari pemain yang direkrut Barcelona saat Bartomeu baru saja dilantik menjadi presiden klub.
Sempat menjadi 'bayangan' dari Claudio Bravo, Ter Stegen yang direkrut dari Borussia Monchengladbach mulai menjadi pilihan pertama, utamanya seteleh Bravo hengkang ke Manchester City.
Meskipun Barcelona sudah berganti-ganti pelatih mulai dari Luis Enrique, Ernesto Valverde, Quique Setien, hingga kini dipegang Ronald Koeman, Ter Stegen selalu rutin masuk starting XI.
Bersama Barcelona sendiri Ter Stegen sudah tampil sebanyak 236 kali dan sebanyak 100 pertandingan ia mampu menjaga gawangnya dari kebobolan. Tidak heran bila ia mampu merasakan tiga kali juara LaLiga Spanyol, empat kali juara Copa del Rey, dan sekali juara Liga Champions.
4. Ivan Rakitic
Selain Ter Stegen, Ivan Rakitic merupakan salah satu pemain yang juga datang ke Barcelona tak lama sejak Josep Bartomeu dilanjut menjadi presiden klub.
Dengan biaya transfer sebesar 15 juta poundsterling (sekitar Rp286 miliar), Rakitic akhirnya hijrah ke Barcelona dari Sevilla yang sudah ia perkuat sejak 2011.
Pada masa-masa awal kariernya di Barcelona, Rakitic langsung klop dengan permainan Blaugrana yang saat itu. Tidak heran jika Luis Enrique yang saat itu menjabat sebagai pelatih rutin memasukannya ke starting XI.
Kehebatan Rakitic pun membuat Barcelona sukses meraih treble winner di musim debutnya. Ya, musim 2014/15 Barcelona menjadi juara di tiga kompetisi bergengsi, yakni LaLiga, Copa del Rey, dan Liga Champions.
Rakitic sendiri kini sudah terdepak dari Barcelona dan kembali ke klub lamanya, Sevilla. Ia memilih hengkang setelah disebut tak masuk dalam rancangan pelatih baru, Ronald Koeman.
5. Luis Suarez
Di antara rekrutan-rekrutan Barcelona sejak dipimpin oleh Josep Bartomeu, mungkin tidak ada yang penampilannya spektakuler seperti seorang Luis Suarez.
Setelah performa impresif di Liverpool, penyerang asal Uruguay itu datang ke Barcelona sebelum kompetisi musim 2014/15 dimulai. Dalam waktu singkat, ia menjelma menjadi mesin pencetak gol Blaugrana.
Bersama dengan Lionel Messi dan Neymar, Suarez menjadi salah satu trio yang membuat lini serang Barcelona begitu ditakuti dan susah untuk dibendung. Suarez sendiri mencatatkan torehan 198 gol dari hanya 283 penampilan.
Catatan tersebut pun membuat penyerang yang pernah terlibat insiden gigitan dengan Giorgio Chiellini di Piala Dunia 2014 itu mentasbihkan diri sebagai top skor ketiga sepanjang masa Barcelona, meski hanya bermain selama enam musim.
Kini, Suarez sendiri harus terdepak setelah dirasa cukup tua bagi rencana Ronald Koeman yang ingin 'meremajakan' Barcelona. Ia pun pindah ke Atletico Madrid dan membuktikan bahwa dirinya masih berbahaya dengan sudah 4 gol dari lima laga LaLiga Spanyol 2020/21.