INDOSPORT.COM - Tim Persib Bandung berpeluang diliburkan jika Liga 1 digelar kembali pada Februari 2021. Hal tersebut, disampaikan oleh Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono.
Menurut Teddy, idealnya tim menggelar persiapan sekitar enam sampai delapan pekan. Sehingga, jika kompetisi Liga 1 digelar pada Februari, ada jeda cukup panjang sekitar tiga bulan dari November 2020 hingga Februari 2021.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai lanjutan kompetisi Liga 1. Sebelumnya, kompetisi akan digelar kembali pada 1 Oktober, namun batal terlaksana.
Pada manager meeting yang digelar di Yogyakarta bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Selasa (13/10/2020), seluruh klub sepakat untuk melanjutkan kompetisi pada 1 November 2020.
Hanya saja, pihak kepolisian belum memberikan izin keramaian lantaran pandemi covid-19 di Indonesia masih tinggi dan fokus pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Kabar terbaru, PSSI akan memulai kembali kompetisi di awal tahun 2021. Setelah Komite Eksekutif (Exco) PSSI secara aklamasi memutuskan menunda kompetisi Liga 1, 2, dan 3 pada tahun 2020, dalam rapat Exco PSSI secara sirkuler pada Rabu (28/20/2020).
"Makanya kalau misalkan bulan Februari, kita kan persiapan tim itu kan enam sampai delapan minggu. Kalau bulan Februari ya kita liburkan aja, pemain pulang semua," kata Teddy.
Teddy menuturkan, enggan berspekulasi mengenai jadwal kompetisi. Untuk itu, manajemen Persib akan menunggu dulu surat resmi dari PSSI mengenai masa depan kompetisi.
Selain itu, Teddy berharap PSSI bisa tegas menentukan tanggal kick off kompetisi, agar klub tidak dibuat bingung dan bisa membuat perencanaan serta mempersiapkan diri dengan matang.
Saat ini, Persib masih berlatih tiga kali dalam sepekan. Program tersebut, disiapkan Robert Alberts agar kondisi fisik dan motivasi skuat Maung Bandung tetap terjaga.
"Mending kita tunggu surat pastinya deh, biar gak bingung lagi. Setelah ada surat resmi kita akan berdiskusi dengan pelatih baiknya gimana," jelas Teddy.
Sementara itu, dihentikannya kompetisi Liga 1 2020 sejak pertengahan Maret lalu membuat klub dirugikan secara finansial, lantaran pemasukan berkurang.
Di sisi lain, pengeluaran terus membengkak lantaran manajemen harus mengeluarkan biaya operasional serta memenuhi hak pemain, pelatih dan official Persib Bandung. Meski begitu, Teddy enggan menyebutkan nominal kerugian yang dialami dari belum jelasnya Liga 1 2020.