INDOSPORT.COM - Sebuah alarm peringatan bahaya bagi Inter Milan harus dibunyikan agar tak jadi tim pesakitan di Liga Champions.
Dua pertandingan sudah dilangsungkan di Liga Champions, tapi Inter Milan belum juga meraih kemenangan pertamanya. Dua kali bertanding hasilnya selalu imbang.
Mulai dari saat ditahan Borussia Monchengladbach (2-2) hingga seri tanpa gol dengan Shakhtar Donetsk. Tentu bayang-bayang akan kegagalan lolos dari fase grup Liga Champions kembali menghantui.
Soalnya dalam dua musim terakhir, Inter Milan nyatanya selalu gagal lolos dari fase grup. Dua musim lalu, Inter Milan kalah bersaing dari Barcelona dan Tottenham Hotspur.
Sedangkan musim lalu, Inter Milan harus dikalahkan oleh Barcelona dan Borussia Dortmund. Kali ini, Inter Milan memang tergabung kembali dengan grup neraka, bersama dua tim yang sudah disebutkan tadi dan Real Madrid.
Akan tetapi, untuk tim sebesar Inter Milan, gagal lolos dari fase grup Liga Champions untuk yang ketiga kalinya secara beruntun, tentu hal memalukan. Padahal, Inter Milan adalah tim Italia terakhir yang juara Liga Champions.
Selain itu, sedekade lalu, kita masih menyaksikan Inter Milan sebagai kampiun Liga Champions. Siapa sangka hanya dalam waktu 10 tahun, Inter Milan malah jadi calon tim pesakitan di Liga Champions.
Oleh karena itu, dengan baru mendapat 2 poin, Inter Milan harus sapu bersih 4 laga sisa fase grup Liga Champions. Permasalahannya, bisakah Inter Milan sapu bersih 4 laga sisa di Liga Champions?