Ketika Stefano Pioli Dibuat Pusing dengan Kedalaman Skuad AC Milan

Ternyata, memiliki kedalaman skuad yang mumpuni bisa tak selamanya membuat pelatih tenang. Stefano Pioli mengaku bingung dengan banyaknya opsi dan kombinasi yang bisa dipakai di dalam timnya.
Seusai memuji permainan anak asuhnya di laga melawan Sparta Praha, Pioli mengaku sulit memilih Starting XI untuk timnya saat ini. "Harus saya akui, saat ini semakin sulit memilih starting XI karena semua pemain melakukan tugasnya dengan sangat baik." ujarnya di konferensi pers.
Namun begitu, Stefano Pioli memastikan bahwa inilah yang diinginkan oleh Milan dan sudah sewajarnya pelatih memanfaatkan hal tersebut sebaik mungkin.
AC Milan memang tampil luar biasa tahun ini. Mereka masih belum terkalahkan di 23 laga terakhir sejak bulan Juni musim lalu di semua kompetisi.
Dari total 23 laga, mereka meraih 18 kemenangan dan 5 kali seri serta mencetak 59 gol. AC Milan baru mencetak rekor klub dengan selalu membuat dua atau lebih gol dalam 12 pertandingan beruntun.
Dan sepertinya belum ada tanda-tanda bagi Milan untuk berhenti. Bagaimana tidak, menjelang laga melawan Udinese, Milan dapat kabar baik setelah penyerang sayap kiri utama mereka, Ante Rebic, telah pulih dari cedera.

Rebic menjadi kunci penampilan Milan pada musim lalu. Namun, dengan kembalinya Rebic, Pioli harus menentukan apakah akan memainkan striker Kroasia itu atau Rafael Leao yang awal musim ini telah mencetak 3 gol dan 3 assist.
Pioli makin dibuat 'pusing' karena di posisi itu ada juga wonderkid Norwegia, Jens Petter Hauge, yang baru pulih usai terpapar COVID-19.
Kecuali striker tengah yang dihuni Zlatan Ibrahimovic, Stefano Pioli memiliki opsi hampir sama baiknya di tiap lini.
Di posisi bek kiri, ada Theo Hernandez dan Diogo Dalot. Di posisi bek kanana ada Andrea Conti dan Davide Calabria.
Di posisi bek tengah ada duet Simon Kjaer-Alessio Romagnoli dan Matteo Gabbia. Di pos gelandang bertahan ada duo Kessie-Bennacer dan Sandro Tonali.
Di lini tengah, Milan memiliki dua pemain 'bernomor 10' ber-skill tinggi yakni Hakan Calhanoglu dan Brahim Diaz. Di pos sayap kanan, ada Alexis Saelemaekers dan Samu Castillejo.
Terakhir, di pos sayap kiri, ada tiga pemain mumpuni yakni Ante Rebic, Rafael Leao, dan Jens Petter Hauge. Semua pemain yang disebut di atas (kecuali Ante Rebic) telah menampilkan performa menjanjikan musim ini.
Maka tentu saja ini jadi sebuah dilema bagi Stefano Pioli. Namun untungnya, ini adalah sebuah dilema yang indah. Musim 2020-2021 diyakini bakal jadi musim terbaik AC Milan dalam satu dekade terakhir baik itu di Serie A Italia maupun pentas Eropa.