Liga 1 2020 Gagal Digelar, Bukti Sahih Perbedaan Kualitas dengan Liga-liga Tetangga
PSSI dan PT LIB bukan tanpa usaha. Mereka sudah mencoba dengan format home tournament dan menjamin dengan menerapkan protokol kesehatan.
Namun, pihak kepolisian masih belum yakin dengan hal tersebut. Mengingat sepak bola menjadi olahraga paling digemari di Tanah Air.
Meski federasi telah berusaha, bukan berarti ini murni 'salah' kepolisian. PSSI harus melakukan apapun dan bekerja keras demi liga ini bisa digelar, karena jika tidak akan banyak konsekuensi yang timbul.
Tak usah bicara Eropa, saat ini Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara selain Brunei yang kompetisinya batal bergulir. Sementara liga tetangga lain seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, dan lainnya telah berlangsung dan bahkan sudah selesai.
Liga Primer Singapura digelar pada 17 Oktober. Sementara Liga Filipina dimulai 28 Oktober lalu. Kompetisi Thai League tengah berjalan dan Liga Malaysia serta Vietnam telah usai.
Di Thailand, kompetisi sepak bola bahkan sudah digelar dengan sebagian kecil penonton di dalam stadion.
Hal ini secara tidak langsung menunjukkan kapabilitas dari penyelenggara kompetisi di masing-masing negara. Sejujurnya, jika mampu pasti ada cara agar kompetisi bisa digelar.
Betul bahwa pertandingan sepak bola akan memancing keramaian. Namun, dengan lobi dan koordinasi yang sangat baik, hal semacam itu bisa saja dicegah.
PSSI serta PT LIB dalam hal ini gagal melakukan lobi dan jaminan kepada pihak kepolisian agar kompetisi sepak bola Tanah Air bisa bergulir.
Parahnya lagi, PSSI terkesan kurang rapih dalam koordinasi dengan klub. Hal ini tercermin dari pembatalan mendadak pada akhir September lalu,
Sungguh menyedihkan ketika klub-klub telah mempersiapkan tim selama sebulan terakhir, namun kompetisi kembali diputuskan diundur hanya dalam hitungan tiga hari saja sebelum kick-off.
Bagaimana diskusi yang dilakukan hingga sampai keputusan penting semacam itu diambil secara mendadak tiga hari sebelum kick-off. Jika di negara lain, mungkin klub telah memberikan tuntutan kepada federasi mereka.
"Kami sudah menyiapkan semuanya di Jogja, termasuk panpel dan juga tiket penerbangan untuk 46 orang. Selain itu juga uang muka untuk hotel di Madura. Semua harus terbuang sia-sia," ujar manajer Borneo FC, Farid Abubakar, ketika kick off Liga 1 pada awal bulan ini dibatalkan H-3.
PSSI harus menyadari bahwa batalnya liga bergulir tahun ini berkonsekuensi besar terhadap nasib kompetisi ke depan. Mau tidak mau perubahan format harus dilakukan demi mengejar musim 2021 agar tak kembali tertunda.
Indonesia juga masih punya jatah Piala AFC musim 2021. Siapa yang mewakilkan jika kompetisi 2020 digelar 2021? Indonesia juga masih harus menggelar Piala Dunia U-21.
Jika melihat ketidakmampuan federasi dan PT LIB dalam melanjutkan kompetisi tahun ini, maka cukup pesimistis rasanya persoalan yang menanti di tahun depan bisa teratasi dengan baik.