Ketika Everton Kehilangan Daya Magis, Karma Mengasari Liverpool?
Coba kita telaah penyebab Everton kehabisan bensin di pekan keenam dan ketujuh Liga Inggris. Jadi setelah menahan imbang Liverpool, sebenarnya Everton juga mengalami kerugian yang cukup parah.
Akibat permainan kasar yang ditunjukan Everton, membuat mereka kehilangan Richarlison untuk pertandingan selanjutnya melawan Southampton dan Newcastle. Alasannya, Richarlison mendapatkan kartu merah saat mengasari Thiago Alcantara.
Padahal peran Richarlison sangatlah penting dalam lini serang Everton. Berkat pergerakan eksplosif Richarlison juga, James Rodriguez jadi lebih bisa bebas berkarya sebagai playmaker.
Oleh karena itu kehilangan Richarlison sedikit banyak berpengaruh pada penurunan peforma Everton. Selain itu, tak disangka benturan James Rodriguez dengan Virgil van Dijk (sebelum digunting kakinya oleh Pickford) berbuntut panjang.
Meski saat itu, James Rodriguez masih bisa bertanding secara penuh melawan Liverpool dan sempat memberi assists, ternyata ia mengalami cedera. Menurut laporan klub pun, cederanya unik karena ada memar pada testis atau alat vitalnya.
Oleh karena itu, saat jelang melawan Southampton, isu absennya James Rodriguez begitu mengencang. Akan tetapi secara ajaib James Rodriguez bisa tampil di laga itu, namun dengan kondisi tidak fit 100 persen.
Sehingga berdampak pada tumpulnya lini serang Everton karena minim kreatifitas dari tengah ketika James Rodriguez tidak fit. Akibat dipaksakan main lawan Southampton, James Rodriguez pun harus istirahat total lawan Newcastle.
Singkatnya, James Rodriguez tak bisa memberikan 100 persen kekuatannya untuk Everton yang artinya mereka kehilangan playmaker. Tidak adanya playmaker dan seorang winger lincah, setidaknya seperti mengurangi kekuatan Everton.
Jadi jika ditanya apakah itu karma karena telah mengasari pemain Liverpool, tampaknya jawabannya adalah beban yang ditanggung saat bermain kasar di derbi Merseyside baru terasa sekarang. James Rodriguez cedera dan Richarlison dikartu merah.
Ancelotti perlu cepat cari solusi sebelum Everton benar-benar kembali ke habitatnya sebagai tim medioker.