Liga Indonesia

Hak Komersial Dipangkas, Bos PSIS Semarang: Kami Pusing Tujuh Keliling

Selasa, 3 November 2020 23:05 WIB
Kontributor: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Alvin Syaptia/INDOSPORT
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. Copyright: © Alvin Syaptia/INDOSPORT
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.

INDOSPORT.COM - Manajemen PSIS Semarang merasa terpukul usai menerima surat resmi dari PT Liga Indonesia (LIB) selaku operator kompetisi pada Selasa (3/11/20).

Surat bernomor 394/LIN-KOM/XI/2020 yang ditandatangani Akhmad Hadian Lukita selaku Direktur Utama PT LIB itu menyebutkan bahwa salah satu poinnya terkait hak komersial untuk klub.

PT LIB memiliki kebijakan untuk memangkas hak komersial sebesar 75 persen selama kompetisi Liga 1 2020 ditunda dari Oktober 2020-Januari 2021. Artinya, PSIS dan klub Liga 1 lainnya hanya akan menerima hak komersial sebesar 25 persen atau Rp200 juta setiap bulan.

Menanggapi hal tersebut, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, hanya berkomentar singkat. Dia memastikan bahwa kebijakan PT LIB membuat pihaknya merasa pusing.

Pasalnya, hak komersial dibutuhkan untuk menutup operasional klub meski tidak ada latihan. PSIS sebagai klub Liga 1 masih berkewajiban membayar gaji pemain, ofisial, plus karyawan di kantor PT Mahesa Jenar Semarang.

“Pusing tujuh keliling,” cetus Yoyok Sukawi secara singkat kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Selasa (3/11/20) malam.

Di kesempatan sebelumnya, Immanuel Anton selaku Manajer PSIS memang pernah mengatakan bahwa pihak PSIS membutuhkan dana hak komersial secara penuh untuk menutup operasional tim. 

Apalagi pada saat acara manager meeting di Yogyakarta, ia mengklaim federasi telah mengatakan akan membayar hak komersial kepada 18 klub Liga 1.

“Sebagian klub Liga 1 dan Liga 2 mungkin sama seperti kami, sedikit resah dengan ketidakjelasan hak komersial, padahal waktu rapat di Yogyakarta federasi telah menjamin hak komersial dibayarkan tepat waktu," ujarnya.

"Ditundanya kompetisi ke awal 2021, bagaimana pun klub pasti butuh pemasukan untuk menggaji pemain beserta ofisial sepanjang Oktober, November, dan Desember,” ujar Immanuel Anton pada Jumat silam usai menerima surat dari PSSI terkait penundaan kompetisi Liga 1.

Selain hak komersial, di dalam surat PT LIB kepada PSIS Semarang dan klub Liga 1 lainnya juga menyebutkan soal kompetisi yang akan diubah tajuknya menjadi Liga 1 2020-2021.