Termasuk Loris Karius, Ini 5 Pemain Terlupakan di Manchester City
Daniel Sturridge
Jika mendengar nama Daniel Sturridge, mungkin yang terlintas di benak adalah Chelsea dan Liverpool. Padahal, ia juga pernah berseragam Manchester City cukup lama yakni tiga tahun.
Hal ini tidak sepenuhnya bisa disalahkan mengingat penampilannya untuk The Blues dan The Reds adalah yang paling diingat orang. Setidaknya, ia tampil cukup baik di dua klub tersebut.
Sturridge bergabung dengan Chelsea pada 2009 dan langsung memenangkan Liga Inggris di bawah asuhan Antonio Conte. Musim terbaiknya di Stamford Bridge adalah 2011-2012 dengan menciptakan 13 gol dari 43 pertandingan.
Di Liverpool, kariernya pun cukup lumayan meski tidak spesial-spesial amat. Bersama Luis Suarez, ia turut membantu The Reds meraih posisi kedua di klasemen akhir Liga Inggris 2013-2014 dan menjuarai Liga Champions 2018-2019.
Sementara itu ketika bersama Manchester City, tidak ada satu pun trofi yang pernah diraihnya. Tapi setidaknya, sebelum pindah pada akhir 2009, ia diganjar gelar Club’s Young Player of the Year.
Brahim Diaz
Pemain muda berusia 21 tahun ini mulai dikenal orang setelah membela klub LaLiga Spanyol, Real Madrid. Apalagi, kini ia sudah bergabung ke AC Milan - meski hanya sebagai pemain pinjaman.
Keputusan untuk hijrah ke Real Madrid pun sudah tepat. Baik Diaz maupun sang mantan, Manchester City, sama-sama diuntungkan.
Ya, Diaz bisa bermain di tempat yang lebih baik setelah hanya mencatatkan 15 penampilan saja untuk tim senior The Citizens selama kurun waktu 2016 sampai dengan 2019.
Di sisi lain, Manchester City mendapat uang yang cukup besar dari Real Madrid ketika durasi kontrak Diaz akan segera berakhir. Kapan lagi kan untung lumayan?
Adrien Rabiot
Masa-masa Adrien Rabiot di Manchester City sangat-sangat singkat. Datang dari sebuah klub kecil di Paris, Créteil, pada 2008 dan berharap bisa mengadu nasib di Liga Inggris, Rabiot ternyata tidak bernasib baik.
Hanya bertahan sebentar di akademi Manchester City, Rabiot kemudian mencari pelabuhan-pelabuhan baru yang mungkin tepat didiaminya, sampai akhirnya sampai ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 2010.
Kini bersama Juventus, namanya pun semakin dikenal. Meski sempat tidak cocok ketika berada di skuat Maurizio Sarri, Rabiot mulai menemukan performanya setelah sekarang ditangani Andrea Pirlo.