INDOSPORT.COM - Persik Kediri ikut mengkritisi kebijakan yang diambil PT Liga Indonesia Baru (LIB) perihal tindak lanjut terhadap penundaan kompetisi Liga 1 dari November 2020 hingga Februari 2021.
Bagi tim Macan Putih, kebijakan itu jelas tidak memuaskan mengingat klub sudah mengalami kerugian cukup besar, baik materi maupun non materi, ketika menunggu kejelasan Liga 1 yang kembali tertunda.
"Kami masih menilai beberapa poin belum bisa memberikan kepastian kelanjutan kompetisi," cetus Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, dalam rilis Rabu (4/11/20).
Pada surat bernomor 394/LIB-KOM/XI/2020, terdapat delapan poin yang ditekankan PT LIB kepada klub. Poin utama adalah pemberitahuan atas rencana lanjutan kompetisi Liga 1 yang akan digulirkan kembali awal tahun depan.
Sayangnya, kebijakan operator kompetisi itu seakan abu-abu di mata klub. Bahwa rencana kelanjutan Liga 1 belum disertai waktu kick-off secara pasti, maupun format kompetisi dan durasinya.
"Kami harus membiasakan (diri dengan) perencanaan jangka panjang. Sehingga klub memiliki program yang bisa dirancang jauh-jauh hari," tandas Abdul Hakim Bafagih.
Persik Kediri juga telah meliburkan semua anggota tim hingga waktu yang belum ditentukan. Opsi ini dianggap terbaik, sembari menunggu kejelasan status kompetisi Liga 1 yang berhenti sejak klub memainkan pekan ke-4 pada Maret lalu.