3 Alasan Julian Nagelsmann Belum Cocok Latih Manchester United
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, usia 33 tahun tentu masih sangatlah muda untuk menangani sebuah klub sepak bola. Sangat dikhawatirkan, usia 33 tahunnya itu justru menjadi penghalang baginya untuk menangani Manchester United.
Soalnya dulu pernah kejadian pelatih muda berbakat bernama Andre Villas-Boas pergi menangani Chelsea, ternyata tidak mendapat respek dari pemain senior The Blues. Bintang seperti John Terry pun saat itu seperti tidak ada hormatnya dengan Villas-Boas.
Padahal Andre Villas-Boas saat itu baru saja memenangi Liga Europa bersama Porto. Pelatih yang sudah pernah juara saja tidak dihormati di Chelsea, apalagi Nagelsmann yang belum pernah juara apapun.
Menangani pemain yang cenderung suka berontak seperti Paul Pogba dan Anthony Martial tentu sangat sukar dikendalikan. Kecuali, Nagelsmann punya kharisma luar biasa bisa mengendalikan ego pemain Manchester United, tapi CV-nya berbicara ia tak punya pengalaman seperti itu.
Ada Dukungan Manajemen?
Andaikan Nagelsmann punya kharisma yang bisa membuat para pemain bengal Manchester United nurut. Masalah selanjutnya bagi Nagelsmann adalah mengatasi perilaku manajemen.
Sudah menjadi rahasia umum, tidak adanya direktur olahraga, telah membuat proses komunikasi pemilik dengan pelatih hanya difasilitasi oleh CEO bernama Ed Woodward. Di mana Ed Woodward sendiri tak memahami sepak bola seutuhnya.
Jangan heran jika permintaan Nagelsmann untuk membeli pemain tertentu malah dikasih pemain lain olehh Woodward. Melihat dari kasus Solskjaer saja, ia sudah lama meminta Bruno Fernandes, tapi akhirnya dibutuhkan waktu lama untuk mendatangkannya.
Jika sudah ada direktur olahraga yang bisa bersinergi dengan pelatih, mungkin Nagelsmann bisa lebih maksimal lagi. Pada akhirnya melatih Manchester United itu tidak mudah, harus memikul beban klub besar, pemain bengal hingga manajemen tak kooperatif, sanggupkah Nagelsmann?