INDOSPORT.COM - Mengingat kembali sosok Oliver Bierhoff, raja di udara dan super sub yang pernah goncangkan final Euro 1996.
Oliver Bierhoff adalah sosok pesepak bola langka yang mungkin tidak bisa ditemui di sembarang tempat dan sembarang waktu. Eks bintang AC Milan tersebut memiliki kemampuan di udara yang begitu luar biasa.
Dibekali postur dan kemampuan meloncat yang istimewa, aksi-aksi aerial Bierhoff mampu mengundang decak kagum siapa saja yang melihatnya.
Bierhoff memulai karier sepak bolanya di Bayer Uerdingen dan berkesempatan debut saat usianya 17 tahun pada 1986. Memiliki tinggi menjulang 1,91 meter, ia menampilkan kesan sebagai pemain dengan fisik dan kekuatan melebihi rata-rata.
Pada waktu itu, ia adalah pemain muda yang bisa jadi aset berharga bagi Bayer Uerdingen. Saat melawan Stuttgart yang diperkuat Jurgen Klinsmann di ajang DFB-Pokal, Bierhoff tampil sebagai pemain cadangan.
Masuk saat babak kedua, ia membantu timnya yang awalnya tertinggal 0-3 membalikkan keadaan menjadi 6-4. Di pertandingan gila tersebut, ia pun turut mencatatkan nama di papan skor dengan mencetak dua gol.
Penampilannya ini pun membuat namanya kemudian melambung. Media kemudian berbondong-bondong mengaitkan namanya dengan legenda sepak bola Jerman, Horst Hrubesch.
Meski demikian, ajang Bundesliga Jerman sepertinya masih cukup berat untuk Bierhoff remaja. Cedera membuat penampilannya menjadi semakin terbatas hingga akhirnya dilepas ke Hamburger SV.
Kariernya tidak kunjung membaik, ia justru dilepas lagi ke Borussia Monchengladbach dan dewi fortuna masih belum mau menghinggapinya. Pada titik ini, Bierhoff tidak ada bedanya seperti pemain yang siap dibuang ke tempat sampah.
Meski diberkahi postur atletis dan kecakapan duel udara yang istimewa, pertanyaan pun mulai mencuat apakah Bierhoff sama berbakatnya ketika mendribel dan memainkan bola dengan kaki?
Isu ini pun mulai diperbincangkan. Apakah ia hanya bagus dalam hal sundul-menyundul namun payah ketika harus menggunakan kakinya? Mengapa perjalanan kariernya buruk sekali?
Layaknya manusia biasa, Oliver Bierhoff juga sempat berpikir realistis untuk mundur dari sepak bola dan melanjutkan pendidikan formalnya demi meraih gelar sarjana ekonomi. Pasalnya, ia juga mengaku kurang mendapat bimbingan dari para pelatih yang menanganinya.