Liga Inggris

Rahasia Kehebatan Assist Hakim Ziyech Ternyata hanya Berbekal Kontak Mata

Selasa, 10 November 2020 23:45 WIB
Editor: Juni Adi
© Darren Walsh/Chelsea FC via Getty Images
Selebrasi gol Hakim Ziyech di laga Burnley vs Chelsea. Copyright: © Darren Walsh/Chelsea FC via Getty Images
Selebrasi gol Hakim Ziyech di laga Burnley vs Chelsea.

INDOSPORT.COM - Chelsea mampu tampil impresif dalam beberapa laga terakhirnya. Banyak pihak menyebut, salah satu faktornya adalah keberadaan Hakim Ziyech di lapangan.

Ziyech dibeli Chelsea dari Ajax Amsterdam pada Februari lalu dengan harga 33,3 juta pound. Namun sang pemain baru bisa bermain untuk The Blues pada musim ini.

Itupun, Ziyech tak bisa langsung bermain untuk Chelsea di Liga Inggris. Dirinya harus bergelut dulu dengan pemulihan cedera.

Baru pada akhir Oktober lau, Ziyech mulai bisa memperkuat The Blues. Dia langsung mempertontonkan permainan impresif, bahkan banyak yang bilang kaki-kaki Ziyech adalah "ajaib".

Ya, Ziyech berperan besar terhadap gol-gol yang diciptakan Chelsea belakangan ini. Winger asal Maroko ini sangat andal dalam urusan mencetak assist.

Teranyar, pada laga Chelsea kontra Sheffield United yang dimenangi Chelsea dengan skor 4-1 itu, winger 27 tahun ini menciptakan dua assist. Satu gol untuk Ben Chilwell, dan satunya lagi diciptakan melalui tandukan Thiago Silva.

Ziyech ternyata punya rahasia khusus dalam keandalannya membuat assist. Kuncinya adalah, memerhatikan gerak-gerik rekan setim, dan melakukan kontak mata dengan pemain yang dituju.

Setelah itu, Ziyech seperti sudah tahu jenis umpan seperti apa yang diinginkan rekannya. Dan hal tersebut terbukti berhasil dan tercipta dua gol melalui assist Hakim Ziyech.

"Saya selalu melihat rekan-rekan sebelum saya memainkan bola. Biasanya, sebelum melepas assist, saya melakukan kontak mata, dan cukup berhasil," ujar Ziyech dikutip dari laman resmi Chelsea, Senin (09/11/20).

Pelatih Chelsea Frank Lampard sendiri langsung terpesona begitu Ziyech memainkan laga debutnya beberapa waktu lalu.

Sang manajer kini sudah tidak terlalu pusing mengenai suplai bola kepada para striker, hal yang sedikit hilang saat Eden Hazard pergi meninggalkan klub sekitar setahun silam.