In-depth

6 Pelatih yang Pernah Rasakan Treble Winner Eropa: Ferguson Pertama

Rabu, 11 November 2020 10:19 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© GettyImages
Jose Mourinho saat membawa Inter Milan meraih gelar juara Liga Champions. Copyright: © GettyImages
Jose Mourinho saat membawa Inter Milan meraih gelar juara Liga Champions.
3. Jose Mourinho

The Special One, itulah julukan yang selalu disematkan bagi pelatih asal Portugal, Jose Mourinho sejak resmi bergabung dengan Chelsea. Ia merasa julukan itu pantas ia sandang setelah berhasil membuat kejutan membawa Porto menjuarai Liga Champions 2003/04.

Ya, terlepas dari status sebagia kuda hitam, Porto dalam kompetisi itu sempat membuat keajaiban dengan unggul agregat 3-2 atas Manchester United di babak 16 besar. Kemudian, keajaiban lanjutan terjadi setelah mereka menang telak 3-0 atas AS Monaco di babak final.

Terlepas dari catatan pernah berhasil membawa Porto menjuarai Liga Champions, prestasi tertinggi Mourinho dalam karier sepak bolanya terjadi kala ia menukangi Inter Milan. Tiga gelar juara sekaligus alias treble winner sukse Mourinho persembahkan bersama Nerazzurri.

Mengasuh Inter yang saat itu diperkuat Maicon, Julio Cesar, Samuel Eto'o, Wesley Sneijder, Mourinho mampu merajai klasemen Serie A Italia 2009/10 dengan catatan 82 poin. Mou juga menjadi aktor di balik kemenangan 1-0 Inter atas Roma di final Coppa Italia 2009/10.

Puncak kegembiraan Mourinho pun terjadi pada 22 Mei 2010. Menghadapi Bayern Munchen yang diasuh mentornya, Louis van Gaal, Inter berhasil memenangkan final Liga Champions 2009/10 dengan skor 2-0.

4. Jupp Heynckes

© INDOSPORT
Jupp Heynckes dengan empat gelar yang ia persembahkan di musim terakhirnya melatih Munchen. Copyright: INDOSPORTJupp Heynckes dengan empat gelar yang ia persembahkan di musim terakhirnya melatih Munchen.

Sepanjang sejarah berdirinya klub, Bayern Munchen pernah berhasil dua kali meraih prestasi treble winner. Sosok yang berperan penting dalam prestasi pertama treble winner sendiri tak lain adalah pelatih legendaris mereka, Jupp Heynckes pada musim 2012/13.

Pada musim tersebut, Jupp Heynckes sebenarnya sudah dalam kondisi dipastikan terdepak, setelah Bayern Munchen mengumumkan telah mencapai kata sepakat dengan Pep Guardiola. Sadar pasti tersingkir, Heynckes pun mencoba tegar dengan terus membawa Bayern di jalur kemenangan.

Tidak tanggung-tanggung, dalam ajang Bundesliga, Heynckes membawa Munchen meraih 91 poin, unggul atas Borussia Dortmund yang hanya 66 poin untuk mengklaim gelar juara Bundesliga.

Tidak berhenti sampai situ, pada 25 Mei 2013, berhadapan dengan Dortmund, Munchen sukses menang 2-1 dalam partai final Liga Champions. Sebelum itu sendiri, Heynckes sempat membawa kejutan dengan melibas Barcelona dengan agregat 7-0.

Terakhir, sebagai bentuk perpisahannya dengan Munchen, Heynckes mempersembahkan trofi juara DFB Pokal, setelah menang 3-2 atas VfB Stuttgart.

5. Luis Henrique

© GETTY IMAGES
Caption Copyright: GETTY IMAGESMantan pelatih Barcelona, Luis Enrique.

Pep Guardiola bukan satu-satunya pelatih yang berhasil memberikan catatan manis treble winner saat mengasuh Barcelona. Pasalnya masih ada nama Luis Henrique yang juga pernah mencatatkan tiga gelar juara dalam semusim bersama Blaugrana.

Sempat diragukan karena sempat punya 'darah' Real Madrid, Luis Enrique langsung menggila di musim 2014/15, debutnya sejak direkrut dari Celta Vigo. Dibantu dengan Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar, Barcelona di bawah besutan Enrique menjadi mimpi buruk lawan-lawannya.

30 kemenangan dan empat kali imbang di ajang LaLiga membuat Barcelona yang diasuh Enrique sukses meraih gelar juara LaLiga Spanyol. Kebahagiaan mereka pun semakin bertambah usai mengalahkan Athletic Bilbao di final Copa del Rey.

Gemilang di kompetisi domestik, Barcelona juga tak kalah menggila dalam pentas Liga Champions. Berhadapan dengan raksasa Serie A Liga Italia, Juventus, pasukan Luis Enrique sukses meraih kemenangan 3-1.

Meski berhasil meraih prestasi treble winner, kebersamaan Enrique dan Barcelona hanya bertahan sampai 2017. Ia pun kini mendapat kepercayaan menjadi pelatih Timnas Spanyol.

6. Hans-Dieter Flick

© Twitter @fcbayern
Pelatih Bayern Munchen, Hansi Flick, mengangkat trofi Liga Champions. Copyright: Twitter @fcbayernPelatih Bayern Munchen, Hansi Flick, mengangkat trofi Liga Champions.

Menjadi pelatih pengganti di saat kompetisi masih berlangsung bukanlah pekerjaan mudah. Alih-alih meraih troji juara, kebanyakan pelatih pengganti tengah kompetisi biasanya hanya diharapkan tidak degradasi atau meraih hasil memalukan.

Namun, hal berbeda justru ditunjukkan oleh Hans-Dieter Flick, yang diangkat dari asisten menjadi pelatih utama pasca mundurnya Niko Kovac dari bangku juru taktik Bayern Munchen pada musim 2019/20.

Bukan hanya membawa Bayern bangkit, pada akhirnya Flick yang pernah menjadi gelandang The Bavarian berhasil mempersembahkan tiga gelar juara sekaligus di akhir kompetisi musim 2019/20.

Berselisih 13 poin atas Dortmund di tabel klasemen menjadi prestasi pertama Flick bersama Munchen dengan menjuarai Bundesliga. Selanjutnya pada 4 Juli 2020, kemenangan 4-2 atas Bayer Leverkusen di final DFB Pokal pun membuat Flick menambah persembahan gelar juara.

Petulangan Flick paling berkesan sendiri hadir dalam ajang Liga Champions. Sempat melibas Barcelona dengan skor telak 8-2 di perempatfinal, Flick pada akhirnya berhasil membawa Bayern Munchen juara usai menang tipis 1-0 atas Paris Saint-Germain.