In-depth

Jarang Ditemui, Pemain Langka Bermartabat Seperti Juan Mata

Rabu, 11 November 2020 14:05 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Alexander Hassenstein - UEFA/UEFA via Getty Images
Pemain Manchester United, Juan Mata (kiri), sepertinya berbakat untuk jadi humas dirinya sendiri. Copyright: © Alexander Hassenstein - UEFA/UEFA via Getty Images
Pemain Manchester United, Juan Mata (kiri), sepertinya berbakat untuk jadi humas dirinya sendiri.
Juan Mata, Humas untuk Dirinya Sendiri

Jika melihat Juan Mata, nampak wajahnya yang ramah dan sangat tipikal pria Spanyol pada umumnya. Namun di balik semua itu, ia terlihat sederhana dan penuh dengan romantika.

Mungkin pembawaan dan sifat itulah yang membuat dirinya berbeda dengan rekan-rekannya yang lain di dunia sepak bola. Ia bahkan punya blog pribadi yang ia tulis sendiri.

Bukan sekadar ikut tren atau angin-anginan, blog yang ia kelola tersebut dipelihara dengan baik dan diisi tulisan-tulisan yang merupakan buah pikiran dan terkadang curahan hatinya.

Bukan hanya itu, ia bahkan menyempatkan diri untuk sekadar say hello atau menyapa pembacanya dengan ocehan-ocehan ringan atau tulisan-tulisan pendek. Juan Mata, seorang pemain yang penuh konsistensi.

Dari tulisan-tulisannya, publik bisa melihat bahwa Mata bukan hanya berbakat dalam mengungkapkan sudut pandang pribadinya, tetapi juga begitu sederhana, seolah tidak peduli dengan keglamoran di luar sana.

Sejauh ini, Mata sepertinya berbakat menjadi humas untuk dirinya sendiri, setidaknya sampai tahun lalu ketika ia masih rajin menulis kisah-kisahnya di blog. Meski sudah lama tidak menulis, ia masih mengurus situs pribadinya dengan baik.

Salah satu contoh lain yang menunjukkan Mata sudah ahli soal public relation adalah kemampuannya menghadapi media. Ia terbilang cukup jarang melontarkan pernyataan-pernyataan frontal dan kontroversial.

Istilahnya mungkin, ia adalah seorang pesepak bola yang sopan dan penuh manner. Lihat saja sikapnya yang bak malaikat meski telah menjadi korban Jose Mourinho di Manchester United.

Saat di Chelsea, hubungan pemain dan pelatih ini sempat dianggap renggang bagi sebagian pihak. Pertanyaan pun mulai muncul ketika keduanya reuni di Manchester United.

Mourinho pernah memasukkan Mata saat laga Community Shield dan menariknya keluar 30 menit kemudian. Peristiwa ini tentu cukup untuk jadi bahan gunjingan atau camilan publik, namun Mata justru bergeming.

“Saya belum pernah memenangkan trofi ini di Wembley, jadi saya akan mendainya di daftar saya,” demikian tulisnya dengan polos.

Seolah menambah citra good boy yang sudah melekat pada dirinya, Juan Mata pun membuat publik semakin terpukau dengan trofi Queen Sofia yang diraihnya di ajang National Sports Awards pada awal tahun 2019.

Penghargaan ini diberikan kepada orang atau entitas yang telah menunjukkan sikap terhormat atau fair play - pas dengan imej seorang Juan Mata, kan?