INDOSPORT.COM - Rasa tak perduli nampak menyertai Lionel Messi beserta koleganya. Enggan setujui negosiasi pangkas gaji, mereka nampak mengamini kebangkrutan raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona pada Januari tahun depan.
Nasib malang nampak memang sedang menghampiri Blaugrana yang tak mampu lagi pertahankan kualitasnya. Bagaimana tidak? Setelah beberapa tahun belakangan hamburkan uang demi pemain baru, kini mereka alami kesulitan keuangan imbas pandemi Corona.
Bayangkan saja, selama kompetisi berlangsung tertutup, penjualan tiket, pernak-pernik, dan sponsor tak sebanyak saat keadaan normal. Hutang mereka pun sempat menanjak dari 217 juta euro (Rp3,6 triliun) pada Juni 2019, kini jadi 488 juta euro (Rp8,2 triliun).
Keputusan mundurnya Josep Maria Bartomeu si presiden klub pun tak buat perubahan berarti ketika El Barca mengumumkan akan memangkas 30 persen gaji agar terhindar dari kebangkrutan. Akan tetapi kebijakan Carlos Tusquet, presiden sementara tetap tak diindahkan.
Ya, seperti dikutip laman berita Football Espana, negosiasi kembali berlangsung agar pada paruh kedua musim LaLiga Spanyol, Barcelona masih bisa turut serta. Akan tetapi, para pemain senior yang dikomandoi Messi bersikukuh meminta gaji penuh.
Maklum saja, sebelum ini mereka alami pemotongan gaji 70 persen pada musim lalu. Alasan kini skuat asuhan Ronald Koeman menolak, tak lepas dari fakta jika hanya tim sepak bola saja yang alami pemangkasan gaji sementara tim basket tak tersentuh sama sekali.
Ketika Gerard Pique, Marc-Andre ter Stegen, Clement Lenglet, dan Frenkie de Jong sama-sama sepakat perpanjang kontrak, Lionel Messi malah belum ada kata sepakat sehingga dipastikan pindah tahun depan. Cukup masuk akal mengingat ia sudah muak.
Sudah sejak awal La Pulga ragu perpanjang masa bakti apalagi setelah Azulgrana gagal di tingkat domestik dan pentas Eropa musim lalu. Sang kapten pun kian kebakaran jenggot ketika Koeman menyingkirkan rekan setim dan enggan istimewakan dirinya.
Tak diperbolehkan pergi lewat ancaman klausul rilis 700 juta euro (Rp12 triliun), tak heran Lionel Messi ngotot haknya untuk bergaji penuh terpenuhi. Mendesak tak ada pemotongan gaji, ia tak perduli Barcelona bakal bangkrut sebelum LaLiga Spanyol berakhir.