INDOSPORT.COM - Rivalitas dua klub penghuni Kota London, Arsenal dan Chelsea, termasuk kategori sengit di Inggris, terutama sejak format kompetisi kasta teratas Negeri Ratu Elisabeth itu berevolusi menjadi Premier League pada 1992.
Keduanya kerap saling mengalahkan, bukan cuma saat bersua di Premier League, melainkan juga di ajang lain seperti Piala FA dan Piala Liga Inggris. Tidak jarang pula diwarnai dengan drama serta skor-skor telak.
Secara keseluruhan, Arsenal memang lebih sering keluar sebagai pemenang, terlebih sewaktu markas mereka masih berada di Highbury. Akan tetapi, bukan berarti Tim Gudang Peluru tidak pernah menelan kekalahan di sana.
Salah satu pertandingan yang paling membekas di benak para pendukung Arsenal adalah Putaran IV Piala Liga Inggris 1998-1999. Ketika itu, mereka menyaksikan secara langsung kekalahan kandang terbesar dari Chelsea sepanjang sejarah, 11 November 1998.
Sebelum laga bergulir, siapapun pasti tidak akan mengira Chelsea bisa membantai Arsenal lima gol tanpa balas di Highbury. Hal ini bahkan berlaku hingga menit-menit awal pertandingan di mana kubu tuan rumah lebih banyak melancarkan tekanan.
Namun, petaka datang tatkala bek Arsenal, Gilles Grimandi, melakukan pelanggaran terhadap gelandang Chelsea, Gustavo Poyet, di kotak terlarang. Wasit lantas menunjuk titik putih dan memberikan hadiah penalti buat tim tamu.
Frank Leboeuf yang maju sebagai eksekutor berhasil menunaikan tugas dengan baik guna membuka keunggulan Chelsea. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
#OnThisDay in 1998, Gus Poyet and Gianluca Vialli grabbed a brace in Chelsea's 5-0 hammering of Arsenal #CFC pic.twitter.com/4EEPWRLYwP
— CrowdScores (@CrowdScores) November 11, 2015
Di babak kedua, gol demi gol seolah begitu lancar mengalir untuk Chelsea melalui sepasang aksi Gianluca Vialli pada menit ke-49 dan 73’, bunuh diri Nelson Vivas (65’), serta sontekan jarak dekat Poyet (80’).
Arsenal barangkali berdalih bahwa malam itu mereka sengaja tidak menurunkan kekuatan penuh. Namun, kekalahan tersebut bakal terus dikenang sebagai salah satu momen terburuk mereka sepanjang masa di Highbury.
"Saya tak peduli alasan Arsenal yang menyebutkan bahwa mereka sengaja menurunkan tim lapis kedua. Faktanya adalah kami menang telak." cetus Frank Leboeuf.
Susunan Pemain:
Arsenal (4-4-2): 13-Manninger; 22-Grondin, 7-Vivas, 18-Grimandi, 20-Upson; 19-Garde (23-Mendez 46'), 16-Hughes, 8-Ljungberg, 21-Boa Morte; 10-Bergkamp (26-Caballero 60'), 12-Wreh
Cadangan: 24-Lukic, 30-Cole, 31-Vernazza
Pelatih: Wenger (Pra)
Chelsea (4-3-3): 23-Kharine, 2-Petrescu, 3-Babayaro, 5-Leboeuf (21-Lambourde 82'), 4-Duberry; 16-Di Matteo, 12-Goldbaek (30-Percassi 77'), 8-Poyet; 22-Nicholls (29-Clement 77'), 9-Vialli, 19-Flo
Cadangan: 13-Hitchcock, 25-Zola
Pelatih: Vialli (Ita)
Stadion: Highbury (37.562)
Gol: Leboeuf 34' pen., Vialli 49', 73', Vivas 65' b.d., Poyet 80'
Wasit: David Elleray
Kartu Kuning: Grimandi (A)/Di Matteo, Babayaro
Kartu Merah: -