In-depth

Nasib Setali Tiga Uang Barcelona dan Real Madrid

Kamis, 12 November 2020 08:46 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Visionhaus via Getty Images
Dua raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona dan Real Madrid punya nasib yang serupa di awal bergulirnya kompetisi musim 2020/21. Copyright: © Visionhaus via Getty Images
Dua raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona dan Real Madrid punya nasib yang serupa di awal bergulirnya kompetisi musim 2020/21.

INDOSPORT.COM - Dua raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona dan Real Madrid punya nasib yang serupa di awal bergulirnya kompetisi musim 2020/21.

Dalam satu dekade terakhir, Barcelona dan Real Madrid bisa dibilang menjadi dua klub yang paling banyak mendapat sorotan, terutama karena performanya.

Tidak hanya di kompetisi domestik, dua klub yang perseturuannya dikenal dengan nama El Clasico tersebut juga sama-sama bersaing meraih titel juara di kompetisi Eropa, Liga Champions.

Barcelona saat ini tercatat sudah tercatat mengoleksi 26 gelar juara LaLiga Spanyol dan lima trofi Liga Champions. Prestasi Madrid sendiri lebih mentereng dengan torehan 34 kali juara LaLiga Spanyol dan rekor 13 kali menjuarai Liga Champions.

Namun, ibarat roda yang berputar, tidak selamanya Barcelona dan Real Madrid selamanya berada di atas. Ada kalanya mereka harus merasakan sakitnya saat berada di bawah dan itu terlihat dalam kompetisi musim 2020/21 ini.

Ambil contoh dalam performa mereka di kancah LaLiga. Di musim 2019/20, meski kompetisi sudah berlangsung hingga pekan kesembilan, Barcelona dan Madrid secara mengejutkan tidak bersaing di peringkat satu dan dua.

Saat ini, Real Madrid berada di peringkat empat dengan koleksi 16 poin, sementara Barcelona lebih terpuruk dengan berada di posisi kedelapan setelah hanya mendulang 11 poin.

Blaugrana dan Los Blancos kini sama-sama sudah mendulang dua kekalahan. Keduanya bahkan pernah kalah dengan selisih skor lebih dari satu gol.

Real Madrid baru merasakan hal itu saat takluk 1-4 dari Valencia di pekan kesembilan LaLiga Spanyol 2020/21. Sementara bagi Barcelona kekalahan besar itu justru datang saat takluk 1-3 dari Real Madrid.

Terpuruknya Barcelona dan Real Madrid di awal LaLiga Spanyol 2020/21 sendiri tak lepas kondisi pertahanan mereka yang memprihatinkan. Kedua tim sama-sama jarang membuat cleansheet.

Melansir dari situs Soccerway, Real Madrid dalam 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi (LaLiga dan Liga Champions), hanya bisa dua kali mengakhiri laga dengan torehan cleansheet.

Barcelona masih sedikit lebih baik karena dari 10 laga terakhirnya, pasukan Ronald Koeman berhasil mengakhiri tiga pertandingan dengan catatan nirbobol.

Bila diakumulasikan, dari 10 pertandingan tersebut, Real Madrid sudah kebobolan sebanyak 15 kali. Sementara Barcelona sendiri sudah 10 kali melihat kipernya memungut bola dari gawang sendiri.

Buruknya pertahanan Barcelona dan Real Madrid sendiri memang tidak mengejutkan, lantaran kedua tim sama-sama seperti tidak belajar dari kesalahan musim lalu.

Meskipun produktif di lini serang, Barcelona pada LaLiga Spanyol musim 2019/20 lalu tercatat sudah merelakan gawangnya 38 kali di bobol lawan. Sementara Madrid yang menjadi jawara masih sedikit lebih baik dengan kondisi hanya keboblan sebanyak 25 kali.

Melihat catatan yang kurang apik seperti itu, fans kedua kesebelasan tentu berharap pihak klub segera membenahi lini pertahanan, salah satu caranya dengan merekrut pemain-pemain yang memang memiliki kemampuan bertahan bagus.

Alih-alih melakukannya, baik Barcelona maupun Real Madrid justru kebanyakan merekrut pemain di posisi lain, yang akhirnya tetap membuat lubang di lini pertahanan.

Ronald Koeman yang jadi pengganti Quique Setien saat datang ke Barcelona tercatat hanya mendatangkan dua pemain saja, yakni Miralem Pjanic (gelandang) dari Juventus dan Sergino Dest (bek kanan) dari Ajax Amsterdam.

Tindakan Zidane jutru lebih mengejutkan dengan sama sekali tidak mendatangkan pemain di bursa transfer menyambut kompetisi musim 2020/21. Mereka lebih memilih memanggil pulang pemain pinjaman seperti Alvaro Odrlozola, Marti Odegaard, dan Andrly Lunin.

Kini, Barcelona dan Real Madrid pun harus menanggung akibat dari keputusan tersebut dan bukan tidak mungkin lagi-lagi torehan angka kebobolan mereka bisa jadi makin bertambah besar dari musim sebelumnya.

Kondisi itu tidak lepas dari situasi para pemainnya yang mulai terkena badai cedera. Di Barcelona ada Samuel Umtiti dan Ronald Araujo yang harus menepi. Sementara dari kubu Madrid ada nama Eder Militao, Nacho Fernandez, dan Daniel Carvajal.

Bila tidak ingin nasib setali tiga uang di lini pertahanan mereka berlanjut, maka Barcelona dan Real Madrid harus segera berbenah dengan belanja bek berkualitas di bursa transfer musim dingin mendatang.